as
as

Pj Gubernur Musa’ad Berikan 3 Pemahaman Kunci PPNI Berpikir Transformasi

IMG 20230712 WA0000

Koreri.com, Sorong– Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa’ad resmi membuka musyawarah daerah (Musda) IIĀ  Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Sorong.

Pelaksanaan Musda II PPNI itu berlangsung di Gedung Dreu Kinder Km 10, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Rabu (12/7/2023).

as

Dalam arahannya, Penjabat Gubernur Mohammad Musa’ad mengatakan, era sekarang pola pikir sudah harus diubah.

PPNI harus punya pola pikir ‘transformasi’ di mana semua yang dilakukan harus ada lompatan tidak hanya berubah saja tapi ada lompatan.

“Teman-teman perawat tidak bisa berfikir hanya perawat saja harus ada lompatan berpikir,” ucap Musa’ad saat menyampaikan sambutan.

Pj Gubernur minta PPNI harus manfaatkan kesempatan baik untuk melakukan perbaikan di bidang kesehatan.

Mengubah cara pandang terutama yang masih mahasiswa. Tidak bisa andalkan kemampuan sendiri tapi bekerja sama.

Musa’ad mengatakan ada tiga pemahaman sebagai kunci untuk berpikir transformasi.

Konsep merupakan abstraksi suatu ide, gagasan, imajinasi atau gambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol, tentunya sudah dimiliki oleh semua teman-teman perawat di Kota Sorong.

“Jadi yang teman-teman lakukan itu tentang makna sehat dalam diri pribadi itu yang namanya konsep,” tandasnya.

Tidak cukup hanya dengan konsep, perlu ada kompetensi dalam diri supaya konsep yang dimiliki bisa berbagi dengan orang lain.

Artinya, sebagai perawat tentu tidak hanya berpikirĀ  untuk diri sendiri tapi harus bisa berbagi.

“Contohnya yang teman-teman tahu tentang kesehatan bisa berbagi dengan masyarakat bagaimana pola hidup sehat itu yang dimaksud dengan kompetensi,” jelasnya.

Dua hal itu tidak berjalan baik tama adanya kerja sama. Dengan kerja sama semua yang dilakukan bisa teratasi dengan baik.

“Kerja sama ini sangat penting. Dengan bekerja sama dalam tim pekerjaan akan terselesaikan baik,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan ada satu catatan penting membuat program terstruktur, sistematis dan masif.

Harus lebih awal mewujud nyatakan hidup sehat atau promotif. Itu yang sekarang digiatkan.

“Satu visi misi saya yakni Papua Barat Daya sedap (Sehat, Cerdas dan Produktif),” jelasnya.

Dikatakannya bahwa obsesinya punya rumah sakit rujukan tipe A didukung dengan komitmen tenaga medis berkualitas.

“Ini sudah menjadi komitmen pemerintah Papua Barat Daya. Termasuk sarana prasarana kesehatan juga menjadi perhatian pemerintah” pungkasnya.

KENN

as