Wujudkan Pelopor Berkeslamatan, Satlantas Sosialisasi Tertib Lalin Kepada Siswa Baru

IMG 20230712 WA0044

Koreri.com, Manokwari– Untuk mewujudkan pelopor keselamatan berlalu lintas maka Satlantas Polresta Manokwari tak henti-hentinya mensosialisasikan tertib berlalu lintas kepada anak-anak sejak dini terutama kepada siswa-siswi sekolah menengah tingkat pertama.

Setelah SMP YAPIS Manokwari, kali ini anak buah IPTU Subhan Ohoimas melakukan sosialisasi kepada siswa-ssiwi baru SMP Negeri 3 Kwawi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, Rabu (12/7/2023).

Kanit Dikyasa Satlantas Polresta Manokwari AIPDA Fadli Ohoimas bersama dua anggotanya AIPDA June dan Bripda Diah sebagai narasumber memberikan materi kepada 149 peserta yang terdiri dari 118 siswa-siswi dan 31 guru SMP Negeri 3 Kwawi.

Materi yang disampaikan tentang tertib berlalu lintas, penggunaan zebra cros, pemilihan rute Jalur aman ke sekolah, pengunaan helm dan tidak mengendarai kendaraan bagi anak dibawah umur.

Kapolresta Manokwari Kombes Pol Rivadin Benny Simangungsong,S.I.K.,M.Si melalui Kasat Lantas IPTU Subhan Ohoimas menjelaskan bahwa tertib berlalulintas merupakan urat nadi kehidupan serta kepedulian membangun budaya patuh dan tertib lalin cermin moralitas bangsa sehingga peran generasi muda melalui siswa-siswi sangat di perlukan.

Begitu juga dengan penggunaan zebra cross oleh pelajar pada saat menyebrang adalah bagian dari meningkatkan budaya kesadaran tertib berlalu lintas di Kabupaten Manokwari, disamping upaya mencegah terjadinya kecelakaan yang melibatkan pelajar di jalan raya.

“Pengguna rute jalur aman sekolah merupakan bagian manajemen rekayasa lalu lintas dimaksudkan untuk menjamin keselamatan  bagi siswa dan pelajar untuk mencapai lokasi sekolah dengan rute yang aman dan selamat, pemilihan rute ini akan sangat menjamin keselamatan pelajar pada saat ke sekolah,” jelas IPTU Subhan

Kemudian rendahnya kesadaran penggunaan helm oleh pengendara sepeda motor di Manokwari ini sangat dimungkinkan dapat diminimalisir dengan cara menjadikan pelajar sebagai role model peduli pengguna helm sehingga secara langsung dapat merangsang pengguna jalan lain dapat menggunakan helm saat berkendara.

Tingginya angka kecelakaan yang melibatkan anak dibawah umur akibat kemampuan mengendarai kendaraan bermotor yang belum
maksimal serta tingkat kestabilan emosional pelajar yang cendrung lebih berbahaya dalam memicu terjadinya kecelakaan lalu         lintas di jalan.

“Karena itu setiap pelajar yang belum cukup umur serta tidak memiliki SIM untuk tidak mengendarai sepeda motor,” harap Kasat Lantas Polresta Manokwari.

KENN