as
as

Saadiah Ulupatty Jawab Aspirasi Petani Soal Matinya Cengkeh Pala di Malteng

Saadiah Ulupatty Jawab Aspirasi Petani Seram Sel

Koreri.com, Ambon – Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS Dapil Maluku Saadiah Uluputty ST menjawab tuntutan petani soal matinya tanaman cengkeh dan pala (rempah) di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).

Hal itu dilakukan dengan menghadirkan langsung pihak Kementerian Pertanian RI dalam hal ini Dirjen Perkebunan dalam kunjungannya ke Seram Selatan, Minggu (16/7/2023)

as

Keseriusan Legislator RI ini untuk menangani masalah ini ditunjukkan dengan melakukan bimtek untuk petani di Kota Ambon, Jumat (14/7/2023) sekaligus melaksanakan kunjungan kerja ke Desa Rutah dan Desa Tamilouw, Kecamatan Amahai, Kabupaten Malteng bersama pihak Kementerian Pertanian (Kementan) RI untuk bertemu langsung dengan petani tanaman rempah di daerah itu, Sabtu (15/7//2023).

“Kunjungan ini untuk menindaklanjuti kunjungan sebelumnya. Kami berkomitmen  menuntaskan janji kami serta untuk kembali lagi dan menjawab keluhan para petani rempah di wilayah Seram Selatan sampai dengan wilayah Werinama kabupaten Seram Bagian Timur. Saat kunjungan  pertama ada petani yang memberi  masukan agar ada perhatian pemerintah terhadap tanaman rempah, karena banyak kendala yang dialami, salah satunya soal matinya cengkeh” kata srikandi PKS maluku melalui rilisnya kepada media ini, Senin (17/6/2023).

Selain pihak Kementan RI, Saadiah  juga menghadirkan pula PT Kamboti sebagai perusahaan menyediakan pasar komoditas ekspor rempah di Maluku untuk meninjau langsung  kondisi perkebunan tanaman rempah di wilayah tersebut serta memberikan edukasi langsung ke petani perihal standarisasi kualitas rempah (pala cengkeh) untuk di ekspor keluar negeri.

Menurut Saadiah, kunjungan yang dilakukan pihaknya sangat penting untuk dapat mengetahui langsung kondisi yang petani rempah di wilayah tersebut.

Selain itu hal ini sebagai langkah awal untuk merampungkan masukan dari masyarakat sebagai pelaku usaha, agar kedepan  perhatian pemerintah dalam pengembangan dua komoditas yang pernah berjaya di masa kolonial itu dapat diperhatikan secara maksimal.

Selain kunker, Saadiah Uluputty dan Kementan RI juga melakukan Bimtek Koordinasi, Monev dan Pelaporan Perlindungan Perkembangan yang dipusatkan di Ambon dan Seram Selatan yakni Desa Rutah dan Desa Tambilouw dengan peserta ratusan petani cengkeh dan pala di daerah-daerah tersebut.

Dijelaskan, saat kunjungan awal banyak keluhan masyarakat bahwa tanaman rempah milik petani di daerah ini diserang hama yang pada akhirnya menyebabkan tanaman rempah (Cengkeh dan Pala) rusak dan mati.

“Kami sangat menyayangkan, karena dua komoditas ini menjadi tumpuan hidup para petani disini dan rata-rata petani sedang fokus dalam mengembangkannya. Untuk itu kita akan support mereka agar produksi yang dihasilkan juga maksimal,” tandasnya kepada wartawan.

Saat melakukan kunjungan ke Desa Rutah dan Tambilouw Anggota Komisi IV DPR RI, Dapil Maluku ini juga bertemu langsung dengan ratusan petani tanaman rempah di daerah itu dan  menjelaskan perihal pengembangan dua komoditas tanaman rempah ini harus kembali di perhatikan dan didampingi secara maksimal mulai dari hulu hingga ke hilir.

“Jadi untuk penanganan masalah ini harus kita mulai dari penyiapan benih atau bibit kemudian penangkaran dan pendampingan dan serta pembinaan dari penyuluh pertanian. Petani membutuhkan perhatian dari pemerintah untuk proses ini,” ungkapnya.

Kabar baiknya, kata Uluputty, saat ini pemerintah melalui Balai Besar dan Direktorat Pertanian  telah membentuk tim kajian yang akan bekerjasama dengan dinas pertanian provinsi dan kabupaten untuk menjalankan program tersebut.

“Alhamdulillah, atas aspirasi bapak/ibu dan proses legislasi kami yang disampaikan rapat-rapat komisi, kami bersyukur masalah ini telah ditindaklanjuti dengan pembentukan tim kajian tersebut. Kami punya harapan besar dengan semakin  maraknya kegiatan Kementan RI ini, semoga tanaman rempah kita (pala dan cengkeh) ini akan lebih baik lagi dengan berujung pada produksi yang maksimal oleh petani, serta menjadi komoditi unggulan di pasar nasional maupun pasar internasional” tutup beliau dalam sambutannya

RIL

as