Koreri.com, Ambon – Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena menyerahkan trophy dan sertifikat Proklin Utama kepada Negeri Soya, Selasa (7/11/2023).
Penyerahan berlangsung di Dusun Kayu Putih, Negeri Soya, Kota Ambon.
Penjabat dalam sambutannya mengatakan perubahan iklim adalah sebuah fenomena pemanasan global dimana terjadi peningkatan gas rumah kaca pada lapisan atmosfer dan berlangsung untuk jangka waktu tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi iklim itu sendiri antara lain, efek gas rumah kaca, pemanasan global, kerusakan lapisan ozon, kerusakan fungsi hutan, penggunaan cloro flour carbon (CFC) yang tidak terkontrol dan sebagainya.
“Perubahan iklim itu semakin nyata dan kemudian memberikan dampak yang luar biasa bagi kehidupan manusia termasuk di Indonesia, Maluku bahkan di Kota Ambon sendiri,” ungkapnya.
Dampaknya kemudian menyebabkan kenaikan suhu bumi, perubahan pola cuaca yang mengganggu keseimbangan alam, terjadi musim kemarau berkepanjangan, gagal panen, rendahnya produksi pangan, berkurangnya sumber air, selain itu juga bencana alam.
Kesemuanya itu, butuh kesadaran dan kerja keras dari masyarakat dan stakeholder guna melakukan adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.
“Program Kampung iklim atau yang kita kenal dengan Proklim merupakan salah satu solusi atas apa yang saat ini dihadapi karena proklim merupakan gerakan pengendalian perubahan iklim berbasis komunitas dan merupakan bentuk pengakuan pemerintah atas inisiasi dan dedikasi serta komitmen masyarakat dalam mendukung penguatan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim berkelanjutan,” urai Penjabat pada acara penyerahan trophy proklim utama, sertifikat proklim utama, dan sertifikat proklim madya, di Negeri Soya, Selasa (7/11/2023).
Kota Ambon sebelumnya sudah memiliki 22 kelompok kampung iklim yang terbentuk sejak 2020 sampai dengan 2022 yang tersebar di lima kecamatan. Dan tahun ini, Kota Ambon kembali mengusulkan dan mendorong terbentuknya 9 kelompok Proklim.
“Bahkan target Pemkot sampai 2025 adalah sebanyak 50 kelompok proklim yang akan terbentuk di Kota Ambon. Dan tahun ini sudah 31 kelompok proklim yang terbentuk,” tandasnya.
Penjabat berharap, dengan adanya kelompok proklim bisa menjawab tantangan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim beserta dampaknya.
JFL