Koreri.com, Jayapura – Setelah ribuan mahasiswa Papua yang belajar di luar dan dalam negeri terancam putus kuliah gara-gara menunggak biaya studi, kini muncul kabar menghebohkan lainnya.
Atlet Papua dikabarkan terancam batal ikut PON XXI di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara pada September 2024 mendatang.
Kabar batalnya keikutsertaan tersebut, menyusul APBD yang diterima dalam rapat paripurna DPRP dan Pemerintah Provinsi Papua tidak mengalokasikan dana untuk para atlet Papua mengikuti PON XXI.
Hal ini dipastikan berdampak pula pada 344 atlet Papua yang rencananya bakal mengikuti Training Center (TC) menuju PON XXI di tahun depan, belum termasuk pelatih dan official.
Padahal Papua baru saja sukses menggelar PON XX dengan posisi 5 besar peringkat nasional.
Ketua Umum KONI Papua Dr. Kenius Kogoya mengatakan, Atlet Papua masih tetap eksis menyumbang medali di pra PON dengan perolehan medali yang sangat signifikan.
“Kita hitung kurang lebih 54 perolehan medali emas, itu artinya Papua masih masuk dalam urutan ke-5 besar atau katakan 10 besarlah,” ujar Kenius usai rapat bersama jajarannya di Kantor KONI, Jumat (1/12/23).
Kenius berharap Pemda bisa terus memberikan dukungan secara maksimal agar Papua tetap bisa mempertahankan peringkat nasional kembali.
“Artinya jangan sampai Papua dianggap kita harus menang di “dalam kandang atau di rumah sendiri,” tegasnya.
Karena menurutnya, hanya melalui PON dapat mempersatukan seluruh anak bangsa.
“Oleh karena itu Kita yakni pemerintah daerah pasti akan memberikan dukungan maksimal,” tandasnya.
Kenius juga menyampaikan, walaupun hingga kini KONI belum mendapatkan anggaran untuk mempersiapkan para atlet namun dirinya meminta agar pemerintah memikirkan caranya sehingga bagaimana Papua bisa mengikuti PON XXI mendatang.
“Itu mewajibkan pemerintah daerah untuk mengalokasikan dana untuk pembinaan keolahragaan. Jadi tidak ada alasan kemudian bilang tidak ada uang karena atlet berangkat bukan atas nama KONI,” pungkasnya.
TIM