as
as

Pemprov PBD Gandeng Uncen Desain Program Vokasi Pariwisata Raja Ampat, Ini Opsi Lokasinya

IMG 20231205 WA0000

Koreri.com, Sorong – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat Daya (PBD) melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan Universitas Cendrawasih (Uncen) Jayapura menggelar Forum Grup Diskusi bertemakan Pengembangan Program Vokasi Pariwisata Raja Ampat di Hotel Swissbel Sorong, Senin (4/12/2023).

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Ekraft PBD Yusdi N. Lamatenggo dalam pernyataannya mengatakan Pemprov sangat konsen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul sebagai fokus utamanya.

as

Hal ini berkaitan dengan Indonesia yang akan mengalami bonus demografi pada 2045. Jika tidak disiapkan dari sekarang maka itu akan menjadi kendala.

“Kalau bicara pariwisata itu tidak hanya bicara keindahan alam, keindahan budaya tapi yang juga penting adalah bagaimana menyangkut service atau pelayanan dasar,” ungkapnya.

Karena dimanapun di dunia ini, semua pasti punya tempat yang indah namun yang membedakan itu adalah pelayanan atau service dan itu adalah tergantung dari SDM yang ada.

Kadis Yusdi mencontoh sebuah hotel boleh bagus namun kalau SDM kokinya tidak bagus juga lainnya tidak bagus atau jelek maka orang pun tidak akan tertarik masuk hotel tersebut meski bagus sekalipun. Hal itu pun sama seperti pariwisata yaitu bagaimana pelayanan dasar.

Pemprov PBD Gandeng Uncen Desan ST VokasiKarena itu, SDM menjadi fokus penting untuk pengembangan pariwisata di PBD ini.

“Kita bersyukur karena Gubernur mengajak Uncen yang punya pengalaman banyak dan besar untuk membangun masyarakat di tanah Papua. Kemudian Uncen diminta untuk mencari desain terbaik. Salah satunya membangun perguruan tinggi vokasi di Papua Barat Daya khusus untuk bidang pariwisata,” lanjutnya.

Kaitannya dengan itu, Uncen sudah melakukan benchmark pada beberapa tempat di Indonesia, dengan mengunjungi beberapa perguruan tinggi negeri yang memang ada program studi pariwisata, Politeknik baik negeri maupun swasta juga.

Intinya, mana yang terbaik desainnya untuk sekolah tinggi vokasi di Kota Sorong dan brandingnya adalah seperti Sekolah Tinggi Pariwisata Raja Ampat.

“Kenapa Raja Ampat? Karena sudah dikenal oleh mancanegara tapi sekolahnya bisa di mana saja, bisa di Raja Ampat bisa di Kota dan Kabupaten Sorong yang penting ada lahannya, clear and clean,” tandasnya.

Kadis menekankan tiga hal penting yang diperlukan, yaitu yang pertama dari sisi infrastruktur dan yang kedua, menyangkut dosen-dosen.

“Kalau kita buat pariwisata, maka kita harus tahu dosennya siapa, begitu juga S1 berapa, S2 berapa dan S3 berapa, kemudian S2 pariwisata berapa. Ini semua harus dilihat kesiapannya. Dan ini bisa dikerjasamakan dengan perguruan tinggi yang ada di Jawa atau di luar Papua,” tekannya.

Pemprov PBD Gandeng Uncen Desan ST Vokasi3Tetapi penting itu, trend kebutuhan untuk pengembangan pariwisata dan induk pariwisata itu sendiri.

“Jadi kalau kita di Papua ini fokus wisata bahari maka ke depan trendnya itu harus sekolahnya itu minimal wisata bahari. Lalu misalnya resort-resort di Raja Ampat menawarkan diving sehingga tentu membutuhkan master yang handal. Dan kalau sekolah bisa menjawab itu berarti setiap pekerja tidak perlu kita datangkan dari luar karena kita sudah siap. Maka kita berharap lulusan dari perguruan tinggi di sini itu dari sarjana dia lulus tapi dia juga punya sertifikat dan lainnya yang dibutuhkan oleh industri ini, kolaborasi semua,” harapnya.

Kadis berharap nantinya dari FGD ini akan dihasilkan beberapa desain terbaik yang hasilnya akan diberikan ke Gubernur untuk menentukan mana yang terbaik.

“Apakah ada yang langsung dibawah Uncen atau akademikah, juga ada beberapa pilihan yang tadi disampaikan tergantung hasil kajian mana yang lebih visible.

Tanah siap bangunannya siap, dosennya siap, kurikulumnya juga mendukung sesuai dengan trend yang ada,” tambah dia.

Kadispora Pariwisata n Ekraf PBD Jusdi N. Lamatenggo
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Ekraft PBD Yusdi N. Lamatenggo / Foto : Suzan

Diakui Kadis, sudah ada beberapa opsi lokasi yaitu Raja Ampat, Kota Sorong, dan Kabupaten Sorong.

“Keuntungannya adalah kita akan mempunyai lembaga sekolah yang bisa mencetak tenaga-tenaga handal di bidang pariwisata. Karena kita punya potensi yang luar biasa, potensi ini akan bisa dimanfaatkan menjadi uang jikalau SDM tersedia. Kalau ini tidak didorong, maka kita tidak bisa bayangkan nanti ke depan seperti apa,” tandasnya.

Pihaknya pada 2024 nanti kelas baru sudah dibuka.

“Makanya ini lagi didorong terus, juga masih ada opsi-opsi kerjasama dengan Unhas, Poltek Bali, Poltek Bandung? Karena masing-masing punya keunggulan.” jelasnya.

Soal usulan masih terus berkembang namun belum ditentukan tapi yang terpenting adalah desainnya.

“Yang jelas ini investasi yang paling besar untuk mempersiapkan potensi Papua Barat Daya sehingga potensi yang kita miliki baik Raja Ampat maupun kabupaten lain yang punya potensi luar biasa ini bisa maksimal menjadi penggerak ekonomi di Papua Barat Daya ini,” pungkasnya.

ZAN

as