Galih W Agusetiawan : PITU Fokus Kembangkan Potensi Diri Masyarakat Papua

Galih W Agusetiawan
Galih W Agusetiawan selaku Profesional Consultant PITU Pulsar Paramarta sedang memberikan pemaparan materi / Foto : Suzan

Koreri.com, Sorong – SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku (Pamalu) bekerja sama dengan PITU Pulsar Paramarta menggelar Pelatihan Transformasi Pola Pikir Keyakinan dan Kemandirian untuk Persiapan Kewirausahaan Bersama berlokasi di Gereja Paulus (lama) Saoka, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Sabtu (17/2/2024).

Galih W. Agusetiawan hadir sebagai Profesional Consultant PITU Pulsar Paramarta ketika diminta keterangannya seusai kegiatan mengatakan pelatihan ini adalah wujud dari kepedulian agar teman-teman atau masyarakat Papua yang punya potensi-potensi terhadap dirinya atau daerahnya bisa ebih baik.

“Ternyata yang kita khawatirkan dari pertama bahwa komunikasi, kolaborasi, koordinasi dan segala macamnya menjadi isu pertama. Karena, ternyata banyak yang masih beranggapan bahwa uang cepat itu menghasilkan keuntungan sendiri. Tapi yang tadi diajarkan kepada teman-teman yang lainnya bahwa sebenarnya yang paling penting adalah pengembangan diri,” urainya.

Menurut pria yang kini menjabat Kepala Departemen Komunikasi SKK Migas Wilayah Pamalu ini, kerinduan akan pengembangan diri ini yang terus-terusan harus dilakukan.

Olehnya itu, dia sepakat dengan apa yang disampaikan PITU selaku konsultan manajemen dan komunikasi untuk peningkatan kapasitas masyarakat.

“Saya minta tolong, ayo main-main ke sini untuk membangun di sini, dengan konsepnya PITU melakukan evaluasi emosional intelejen. Itu menjadi barometer yang dapat terukur sehingga nanti ke depan itu akan bisa mengetahui apa saja fokus pembinaan mental yang harus dilakukan,” dorong Galih.

Ia pun mengapresiasi kegiatan pelatihan yang dilakukan PITU.

Tengku Faisal PITU
Tengku Faisal selaku Manajer Operasional PITU Pulsar Paramarta saat penyampaian materi / Foto : Suzan

“Itu tadi kalau saya nangkap dari usia yang masih SMP ada, dari yang sudah senior juga ada bahkan yang mengaku sudah usia 70-an juga ada. Komentar mereka satu, prospektif bagus untuk bisa bahagia. Itu keren buat saya. Dan saya sepakat dengan PITU bahwa yang diajarkan itu telah melatih untuk berani hidup bukan berani mati. Itu keren banget, luar biasa itu,” pujinya.

Galih pun menyampaikan harapannya kepada seluruh peserta pelatihan.

“Harapan saya, tadi pesan saya buat teman-teman adalah siapapun yang menerima pesan ini tolong berbagi pesan ke teman-teman lainnya. Kenapa pesan perlu dibagi? Karena memang teman-teman Papua harus bisa menggalang kemitraan sesama masyarakat atau kemitraan lain,” pungkasnya.

Sementara Manajer Operasional PITU Pulsar Paramata, Tengku Faisal mengakui dari keseluruhan rangkaian yang sudah kita berikan, dari tanggal 3 Januari 2024 sampai hari ini, 17 Februari ini, kuncinya adalah kemitraan.

“Artinya kita sebetulnya ingin mendorong kemampuan dari rekan-rekan yang ada disini untuk bisa membentuk kemampuan bermitra dan kemandirian yang sangat bisa diandalkan khususnya di 4 Rayon PAM GKI Klasis Saoka Sorong,” rincinya.

Ke 4 Rayon PAM GKI Klasis Saoka Sorong yaitu Bethania, Maranatha, Imanuel dan Ora et Labora.

“Jadi itu sebetulnya fokusnya, itu konsepnya dasarnya. Sehingga sampai hari ini bisa kita lihat sendiri bahwa apa yang kita harapkan dan inginkan sudah bisa kita selesaikan dengan baik,” pungkasnya.

ZAN