as

Silaturahmi 2 Tokoh Parpol PBD Tatap Pilgub 2024, AFU: Dalam Penjajakan

Ketua DPW NasDem PBD Piet Kasihiw (kanan) dan Ketua DPD Demokrat PBD Abdul Faris Umlati berpose bersama / Foto : KENN
Ketua DPW NasDem PBD Piet Kasihiw (kanan) dan Ketua DPD Demokrat PBD Abdul Faris Umlati berpose bersama / Foto : KENN

Koreri.com, Sorong – Dua pemimpin partai besar masing-masing Ketua DPW NasDem Papua Barat Daya (PBD) Ir. Petrus Kasihiw, M.T dengan koleganya Ketua DPD Partai Demokrat PBD Abdul Faris Umlati, S.E baru saja bertemu, Minggu (14/4/2024).

Pertemuan kedua tokoh tersebut ternyata tidak hanya sebatas silaturahmi biasa namun lebih kepada proses penjajakan kedua belah pihak dalam menatap kontestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur PBD pada November 2024 mendatang.

Dalam pertemuan yang berlangsung di kediaman Ketua DPD Demokrat PBD Abdul Faris Umlati, kawasan Tampa Garam, Distrik Maladum Mes, Kota Sorong juga dihadiri Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera PBD H. Syaiful Maliki Arif, S.Hut., M.Si.

Ketua DPD Demokrat PBD Abdul Faris Umlati (AFU) mengakui pertemuan kali ini sebagai bentuk dari silaturahmi tetapi juga tidak menafikan persoalan.

“Kebetulan Pak Bupati Bintuni ini juga sebagai Bupati aktif dan saya juga masih Bupati aktif. Kami sama-sama mengepalai atau menahkodai dari 2 partai besar yang lolos di Senayan yang ada sekarang ini yaitu NasDem dan Demokrat,” ungkapnya kepada awak media.

Oleh karena itu, pertemuan ini bagi AFU adalah bagian dari silaturahmi.

“Halal bi Halal juga di waktu Lebaran tetapi juga silaturahmi politik juga. Semua akan didiskusikan dan ditindaklanjuti lebih lanjut,” tandasnya.

Disinggung soal kaitannya dengan 2024, AFU membenarkan itu.

“Sangat, sangat jelas untuk kaitannya dengan 2024. Artinya Pilkada ini tidak lama lagi, sudah waktu proses atau tahapannya berjalan. Jadi tanggung jawab kami (AFU) sebagai ketua partai dan juga Pak Bupati (Piet Kasihiw) juga sebagai ketua partai harus segera mendiskusikan atau namanya bagaimana kita diskusi silaturahmi politik,” imbuhnya.

AFU menekankan bahwa kaitannya dengan itu, tentunya harus saling kenal baru bisa lebih chemistry-nya terbangun dengan baik.

“Karena masyarakat juga menunggu siapa sebenarnya yang harus mereka akan dukung nanti di proses-proses atau di waktu hari pemilihan kepala daerah di Provinsi Papua Barat Daya nanti,” tekannya.

AFU tak menampik jika semua masih dalam penjajakan atau dalam pembicaraan.

“Dan ini serius, karena kita tidak cerita sekedar di warung kopi tapi ini adalah pertemuan dua tokoh partai politik yang ada di Provinsi Papua Barat Daya,” cetusnya.

Ketua DPD Demokrat PBD Abdul Faris Umlati (kanan) bersama Ketua DPW NasDem PBD Piet Kasihiw saat memberikan keterangan pers kepada awak media / Foto : KENN
Ketua DPD Demokrat PBD Abdul Faris Umlati (kanan) bersama Ketua DPW NasDem PBD Piet Kasihiw saat memberikan keterangan pers kepada awak media / Foto : KENN

Ketika ditanya soal tujuan pertemuan tersebut sebagai syarat, AFU lebih menekankan ke dinamika politik.

“Saya kira ini bukan syarat saja tapi dalam dinamika berpolitiknya harus yang seperti ini yang dimainkan, harusnya dilakukan. Maka kita tidak bisa menanggapi bahwa sesuatu atau seseorang itu tidak berarti dalam pengaruh politik. Karena kita tahu bahwa Nasdem juga punya empat kursi, kami juga punya lima kursi,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPW NasDem PBD Piet Kasihiw mengaku senang bisa datang dan bersilaturahmi dengan Ketua DPD Demokrat PBD Abdul Faris Umlati.

“Senang bisa datang bersilaturahmi dengan Bapak Bupati Raja Ampat yang mana beliau juga sebagai salah satu tokoh di Provinsi Papua Barat Daya dalam hal ini sebagai salah satu tokoh Muslim yang hari ini berhari raya. Jadi saya datang dalam kaitan silahturahmi selamat Idul Fitri,” ungkapnya.

“Tentunya sebagaimana tadi Pak Bupati (AFU) sudah katakan bahwa kita ini juga selain dalam jabatan Bupati, kita juga pemimpin partai,” sambungnya.

Dan diakui Piet, silaturahmi politik itu perlu untuk menjajaki segala kemungkinan-kemungkinan seperti opsi koalisi antara kedua belah pihak.

“Artinya kalau kita mau tampil sebagai partai untuk mengusung kepala daerah dan wakil kepala daerah, kan kita punya partai belum cukup. Maka yah, kita harus berkoalisi,” akuinya.

Bagi Piet, siapapun yang ditentukan sebagai calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah sudah tentu ada mekanismenya.

“Tapi sebagai ketua partai, kita perlu berdiskusi. Kebetulan saat kami datang juga ada teman-teman dari PKS hadir,” sambungnya.

Piet Kasihiw juga merespon ketika disinggung soal isyarat bagi keduanya melalui momen silaturahmi ini.

“Ya, jadi Nasdem, Demokrat kebetulan kami dua adalah pemimpin partainya, kami masih aktif, tidak menutup kemungkinan dalam kontestasi politik, siapa tahu kalau partai kami mau mengizinkan kami berdua, ya tidak ada persoalan untuk maju nanti. Jadi kita terbuka saja. Apalagi teman-teman partai lain memberikan dukungan walaupun dukungan secara legal formal itu belum ada tapi silaturahmi ini menjadi satu syarat, kita ikut saja,” tandasnya.

“Kalau saya dari Bintuni saya harus tahu diri. Saya orang dari tempat yang lain datang ke tempat yang punya rumah, kebetulan Pa Alfaris kan punya rumah. Jadi saya datang ke beliau. Saya tidak punya rumah di sini jadi saya harus datang ke beliau,” sambungnya.

Disinggung soal sudah sejauh mana penjajakannya, Piet mengaku pihaknya tetap menunggu karena masih ada waktu satu minggu lagi ke depan. Tentu dia optimis, akan ada perkembangan yang lebih baik lagi dan lebih intens.
Soal pertemuan lanjutan, Bupati Teluk Bintuni dua periode ini memastikan agenda itu ada.

“Tentu ada pertemuan lanjutan,” responnya.

Piet juga tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih atas jamuan makan yang telah disiapkan tuan rumah.

“Saya menyampaikan terima kasih sekali kepada Pak Alfaris yang punya rumah sudah menyiapkan makan siang sebagai bentuk tali penghormatan terhadap tamu. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih,” pungkasnya.

KENN