Koreri.com, Sorong – Dr. Bernhard E. Rondonuwu, S.Sos., M.Si resmi memimpin Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya (PBD).
Ia dilantik menjadi Penjabat (Pj) Wali Kota Sorong menggantikan Septinus Lobat yang memutuskan maju berlaga di Pemilihan kepala daerah setempat pada 27 November 2024 mendatang.
Posisi yang ditinggalkan Rondonuwu kini ditempati Vicente C. Baay, S.IP sebagai Pj Bupati Maybrat.
Prosesi pelantikan kedua penjabat kepala daerah dipimpin langsung Pj Gubernur PBD Muhammad Musa’ad bertempat di Aston Hotel and Convention Center Sorong, Kamis (15/8/2024).
Turut hadir, Sekda PBD, Forkopimda Kota Sorong, pimpinan OPD Kota Sorong, pimpinan dan anggota DPRD Kota Sorong, jajaran Forkopimda dan pimpinan OPD Maybrat, pimpinan dan anggota DPRD Maybrat serta pimpinan dan anggota MRP PBD.
Pj Gubernur dalam arahannya menyampaikan tugas pertama yang dilakukan kedua Penjabat adalah mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Bupati Maybrat dan Wali Kota Sorong definitif terkait dengan tahapan-tahapannya.
Tugas kedua yaitu berkaitan dengan pengisian anggota DPRK di wilayah masing-masing yang nantinya diangkat.
“Namanya diangkat tapi prosesnya melalui pemilihan juga dimana ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan. Karena diharapkan sesuai ketentuan PP 106 itu, anggota yang diangkat dan anggota yang dipilih kemarin diharapkan bisa dilantik secara bersamaan,” imbuhnya.
Musa’ad mengaku tadi mendengar jika Maybrat dilakukan pada November sedangkan Kota Sorong pada September.
“Ini kan waktu sudah sangat singkat, mudah-mudahan tahapan yang sudah dilakukan penjabat sebelumnya dapat dilanjutkan penjabat yang baru.
Kemudian yang ketiga, lanjut Musa’ad juga khusus untuk dua daerah ini terutama di Maybrat tentu situasinya sudah kondusif.
“Berarti Bupati sekarang harus melanjutkan apa-apa yang sudah dilakukan penjabat yang lama menjaga kondusivitas di daerahnya masing-masing. Situasinya harus aman menghadapi Pilkada sehingga yang terpilih nanti betul-betul sesuai dengan kehendak masyarakat,” imbuhnya.
Musa’ad menekankan bahwa dengan situasi aman dan tingkat partisipasi politiknya tinggi maka legitimasi dari kepala daerah terpilih pun akan tinggi.
“Dan ini semua tergantung dari kedua Penjabat kepala daerah untuk menciptakan situasi aman dan khusus untuk Maybrat tentunya harus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan aparat TNI dan Polri yang sedang bertugas di sana. Mudah-mudahan eskalasi politik di sana sudah semakin baik dan terus dipertahankan bahkan bisa lebih baik lagi,” imbuhnya.
Khusus di Kota Sorong, Musa’ad menyinggung masalah banjir maupun sampah juga harus jadi perhatian.
“Saya akan meminta pak Wali Kota untuk kita koordinasi bersama-sama dengan provinsi, kita desain ini buat suatu masterplan untuk penanganan banjir juga sampah. Mungkin tidak bisa satu dua tahun ke depan, tapi paling tidak harus ada dan harus dimulai untuk dicarikan solusi terbaik,” pungkasnya.
KENN