Koreri.com, Jakarta – Anggota DPD RI Agustinus R. Kambuaya, SIP, SH meminta Pemerintah segera menyiapkan langkah konkret menghadapi dampak ekonomi akibat dipicu konflik Timur Tengah.
Karena dampak perang Timur Tengah ini akan mengakibatkan krisis ekonomi global khususnya kebutuhan minyak dunia.
Iran adalah produsen minyak mentah terbesar kelima di OPEC pada 2021 dan produsen gas alam terbesar ketiga di dunia pada 2020. Iran memiliki cadangan minyak dan gas alam terbukti terbesar di dunia, dan menduduki peringkat ketiga di dunia.
Pada akhir 2021, Iran menyumbang 24 persen cadangan minyak di Timur Tengah dan 12 persen di dunia.
Berdasarkan Data Administrasi Informasi Energi (EIA), ekspor minyak mentah Iran mencapai 1,29 juta barel per hari (bpd) pada 2023, rekor tertinggi dalam lima tahun.
Produksi minyak mentah Iran kemudian menembus 3 juta bpd pada 2024 atau sekitar 3 persen dari total produksi dunia.
Perang diperkirakan akan berlangsung lama, kemudian potensi kelangkaan minyak dan gas akan melanda sebagian negara-negara di dunia termasuk indonesia.
“Karena itu, pemerintah kita perlu menyiapkan ketahanan minyak dan gas yang dibutuhkan di dalam negeri. Ini juga menjadi momentum evaluasi kita, bahwa pola relasi ketergantungan antara negara membawa dampak Negatif. Apabila Negara produsen minyak terganggu maka kitapun turut merasakannya,” dorong Agustinus dalam keterangan tertulisnya yang diterima media ini, Jumat (4/10/2024).
Dia melanjutkan, langkah strategis jangka panjang Pemerintahan Prabowo Gibran harus meletakan dasar pembangunan kilang minyak yang dikendalikan langsung oleh BUMN Nasional.
“Ini pekerjaan yang tidak mudah, namun harus di lakukan. Sama seperti smelter yang sudah di bangun tahapannya,” desak pria yang sering disapa Agus ini.
“Kemandirian sesuai Prinsip Ekonomi Kita, berdikari, berdiri di kaki sendiri. Tidak sekedar menjadi penjual sumberdaya alam. Tetapi produsen,” pungkasnya.
RLS