DPD Gerindra Papua Kunjungi Gereja Katedral Jayapura, Begini Pengakuan Yanni

DPD Gerindra Papua Kunjungi Katedral JPR

Koreri.com,Jayapura – Ketua DPD Partai Gerindra Papua Yanni bersama jajaran pengurus, mengunjungi ke Gereja Katedral Dok V Jayapura, Senin (14/4/2025) sore.

Kunjungan kali ini bertujuan untuk melihat dari dekat progress pembangunan pusat gereja Katolik di wilayah tersebut yang mulai dibangun sejak 2016 dan saat ini sudah masuk dalam tahap penyelesaian.

Dalam kunjungan kali ini, Yanni sapaan akrabnya diterima Uskup Jayapura Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You, Pastor Paroki Kristus Raja Katedral Dok V Jayapura P Robertus L Tangdilintin Pr, Ketua Panitia Pembangunan Gereja Katolik Kristus Raja Katedral Jayapura Arnold Walilo.

Ketua DPD Gerindra Papua Yanni mengatakan hubungan partai dengan Uskup Jayapura sudah begitu akrab.

“Pada saat Pilpres 2024 lalu, kami datang di Kantor Keuskupan Jayapura. Kami Gerindra diterima dengan begitu baik. Luar biasa sekali penyambutan yang diberikan Bapak Uskup kepada kami Gerindra pada saat Pilpres lalu,dan mendoakan Bapak Prabowo saat itu,” ungkapnya.

“Bapak Uskup adalah pemersatu untuk semua dan membawa kedamaian untuk kita di Tanah Papua,” akunya.

Penerimaan dari Uskup Jayapura ini, ternyata sangat berkesan dan membekas bagi para pengurus Gerindra Papua.

“Beberapa hari yang lalu saya menerima telepon dari bapak uskup bahwa sedang ada pembangunan untuk Gereja Katedral. Karena setiap kali kami lewat pasti melihat kemegahan Gereja Katedral yang luar biasa,” pujinya.

Dikatakannya, partai besutan Presiden Prabowo ini sangat memperhatikan tempat-tempat ibadah karena memiliki peran penting di Tanah Papua.

Pada kesempatan ini dengan adanya undangan dari Uskup Jayapura Mgr Yan You, maka dirinya bersama para pengurus datang dan melihat langsung sudah sejauh mana proses pembangunan ini.

“Kepada kami Gerindra sudah diberikan proposal dan nanti kita akan teruskan ke DPP. Tetapi apa yang bisa kami lakukan di Gerindra Papua, mungkin kami juga akan duduk bicara kan dengan kita punya pengurus,” tuturnya.

“Karena ini dari kita untuk kita. Kalau bukan kita yang memperhatikan di Tanah Papua untuk tempat ibadah, siapa lagi?,” tambahnya.

Sekali lagi dirinya bersama para pengurus Gerindra, mengucapkan terima kasih kepada Uskup Jayapura atas kebersamaan selama ini dan kontribusi kepada semua umat katolik di Tanah Papua.

“Kepedulian Bapak Uskup Yan, perhatiannya, kasihnya, Semoga Tanah Papua semakin diberkati dan damai,”ucapnya tulus.

Menanggapi hal itu, Uskup Jayapura Mgr Yanuarius Yan You mengatakan sebagai pimpinan Gereja Katolik Keuskupan Jayapura menyambut baik kedatangan Para Pengurus DPD Gerindra di Gereja Paroki Kristus Raja Katedral.

Sedikit flash back saat Pilpres 2024 lalu, kala itu Yanni sebagai Pimpinan Partai Gerindra bersama dengan staf datang untuk meminta doa.

“Jadi saya tidak ada alasan untuk menolak karena saya tahu bahwa mendoakan itu adalah tugas seorang Uskup, tugas seorang Hamba Tuhan. Jadi saya tetap menerima, apalagi sudah masuk di kantor saya dan di tempat saya tinggal. Sehingga saya menerima memang dengan senang hati dan memang kita mendoakan. Itu supaya Bapak Prabowo Subianto bisa terpilih sebagai Presiden,” kisahnya.

Doa dari seorang Uskup Jayapura dan para pemuka agama serta seluruh masyarakat Indonesia berkenan di hadapan Tuhan. Sehingga akhirnya dikabulkan, Prabowo Subianto terpilih menjadi orang nomor satu di negara ini.

“Bapak Prabowo sebagai presiden, saya percaya bahwa Tuhan mau pakai untuk pemimpin negara kesatuan Republik Indonesia. Dapat memperjuangkan kemakmuran, keadilan, kesejahteraan dan juga perdamaian untuk negara ini,” tukasnya.

Sebagai pimpinan Keuskupan umat Katolik, tentunya sangat mengharapkan kepada Ketua DPD Partai Gerindra untuk bisa mencari jalan, agar bagaimana supaya pembangunannya dapat segera terselesaikan.

“Kami mau gunakan gereja ini Bu Yanni. Jadi sebenarnya umat sudah capek. Setiap kali umat menyumbang memberi apa yang ada dari mereka. Perpuluhan, terus mereka menyumbang sampai sekarang. Jadi saya lihat memang capek juga. Kenapa saya cari jalan untuk bisa mengetuk pintu dari pihak lain,” ungkapnya.

Sebagai seorang uskup dirinya melihat situasi di Papua, setelah Covid 19 peredaran keuangan susah. Ditambah lagi sekarang pemekaran DOB ini, sepertinya ada keluhan, dulu di Jayapura banyak uang yang beredar.

Akan tetapi, sekarang uang itu sudah dibawa ke kabupaten dan ke provinsi lain.

Sehingga di wilayah ini peredaran uang juga sudah terbatas. Misalnya hunian hotel yang sekarang agak susah untuk dihuni dan juga rumah makan yang tadinya banyak pengunjung, tetapi sekarang sepi.

Diakuinya, hal – hal semacam ini juga cukup mempengaruhi dalam peredaran keuangan.

“Sehingga kami hitung-hitung Ya Sudahlah kita cari jalan bagaimana supaya ada pihak lain, mungkin bisa memperhatikan, untuk bisa menyelesaikan pembangunan ini,” bebernya.

Sebagai Uskup Jayapura dan juga seluruh umat Katolik berharap pada bulan Desember 2025 pembangunannya sudah selesai. Sehingga saat natal, gereja ini dapat dipakai sebagai kado natal.

“Kami tetap mendukung, mendoakan untuk bapak Presiden, wakil Presiden bersama menteri dan juga para petinggi yang lain agar supaya tetap sehat, tetap bijaksana. Tetap penuh hikmat untuk memimpin bangsa yang besar ini, Republik Indonesia. Agar supaya tetap damai bersatu adil makmur dan Sejahtera,” pungkasnya.

TIM