Koreri.com, Biak – Upaya penegakkan hukum secara maksimal tanpa tedeng aling-aling kini terus ditunjukkan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) KYADAWUN Biak.
Lembaga yang digawangi sejumlah Advokat muda ini konsisten mengusung pelayanan tanpa bayaran alias gratis.
Salah satunya, layanan cuma-cuma bagi masyarakat tidak mampu yang selama ini rentan mengalami ketidakadilan hukum.
Dibawah naungan Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua Klasis Biak Selatan, lembaga ini terus menunjukkan konsistensinya dalam mengadvokasi masyarakat demi menegakkan kebenaran dan keadilan yang hakiki.
Direktur LBH KYADAWUN Biak Imanuel A. Rumayom, SH dalam pernyataannya kepada Koreri.com, Kamis (17/4/2025) mengakui kerja-kerja yang dilakukan lembaga yang dipimpinnya itu konsisten pada pelayanan gratis atau tidak memungut biaya.
“Jadi memang dari awal lembaga ini didirikan sudah menjadi jargonnya bahwa LBH KYADAWUN Biak dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tidak memungut biaya sepeser pun atau cuma-cuma alias gratis,” akuinya mengisahkan awal berdirinya lembaga tersebut beberapa tahun silam.
Rumayom kemudian menyebutkan salah satu yang menjadi alasan mendasar dari pelayanan ini karena rasa empati yang mendalam kepada masyarakat terutama dari kalangan bawah yang rentan diperlakukan tidak adil di negeri ini.
“Semua ini bukan rahasia lagi karena terjadi secara kasat mata bagaimana hukum diputarbalikan. Yang salah direkayasa sedemikian rupa hingga menjadi sebuah kebenaran lalu dipercaya banyak orang. Sebaliknya yang benar itu malah dikubur dalam-dalam, ini fakta hukum yang bisa saya gambarkan secara sederhana,” urainya.
Maka tak mengherankan lagi, jika masyarakat kecil yang kemudian terdampak atau menjadi korban dari pola-pola penegakkan hukum seperti ini.
Rumayom tegas membenarkan fenomena ini yang sementara berlangsung dan secara khusus terjadi di Kabupaten Biak Numfor.
Ia kemudian menyampaikan sedikit gambaran bagaimana masyarakat begitu haus akan kebenaran dan keadilan hukum itu sendiri.
Diakui Rumayom, LBH KYADAWUN Biak sejak awal Januari 2025 ini telah menerima pengaduan dari warga masyarakat hingga mencapai 500 lebih aduan.
“Jadi dari awal Januari sampai pertengahan April ini saja kami sudah menerima permohonan pendampingan lebih dari 500 warga masyarakat pencari keadilan baik secara litigasi maupun non litigasi dan saya meyakini ini akan terus bertambah kedepannya,” bebernya.
Menurut Rumayom, mayoritas pengaduan masyarakat berkaitan dengan persoalan hukum yang tidak berpihak kepada mereka hingga laporan dugaan penyelewengan anggaran baik di desa/kampung, Puskesmas hingga OPD setempat.
Salah satunya yang cukup menonjol itu berkaitan dengan komplain dari banyak masyarakat terhadap kinerja perbankan di daerah ini.
“Yang berkaitan dengan komplain dari masyarakat terhadap kinerja-kinerja perbankan itu sangat banyak dan rata-rata itu mengarah pada adanya dugaan rekayasa dalam hal yang berkaitan dengan kredit seperti proses top-up maupun dugaan lainnya. Dan memang tim hukum kami sementara mempelajari dokumen-dokumen yang masyarakat serahkan untuk kemudian kami pertimbangkan langkah hukum selanjutnya,” bebernya.
Dan proses yang sama juga dilakukan terhadap pengaduan-pengaduan masyarakat dari berbagai kasus lainnya.
“Kami LBH KYADAWUN Biak memastikan akan mengawal seluruh pengaduan yang masuk ke kami hingga masyarakat mendapatkan keadilan hukum sesuai dengan porsinya,” tegasnya.
Rumayom kemudian secara khusus memberikan pesan tepat di momen Kematian Yesus Kristus hingga proses kebangkitan-Nya nanti.
“Pesan saya, mari kita semua mulai berani untuk memperkatakan kebenaran sampai keadilan itu tegak berdiri mengalahkan kejahatan. Kalau itu putih katakan putih, kalau itu hitam katakan hitam, jangan pernah abu-abu. Maka bapak, ibu dan saudara-saudara semua akan meyaksikan sendiri bagaimana dusta atau kepalsuan itu akan menelanjangi dirinya sendiri dan kemudian menerima resiko atas kejahatan yang telah dilakukan. Itu lah kebenarannya, maka harus terus diperkatakan,” pesannya.
Rumayom kemudian mengutip kisah fenomenal perjalanan Sang Penebus Yesus Kristus menegaskan pesan PASKAH yang disampaikannya.
“Karena tepat ribuan tahun lalu Alkitab mencatat bahwa dibalik sebuah rekayasa, Yesus harus mati demi menebus dosa kita manusia. Namun ternyata dibalik itu terjadilah penebusan dan dosa dikalahkan. Maka sekali lagi tegakkanlah kebenaran itu, maka dusta atau rekayasa kejahatan itu pasti kalah. Tidak peduli, siapapun mereka yang ada di balik kejahatan itu,” kembali tegasnya.
Menutup pernyatannya, Rumayom kembali menyampaikan komitmen LBH KYADAWUN Biak.
“LBH KYADAWUN berkomiten akan memperjuangkan Keadilan dan Kebenaran bagi masyarakat pencari keadilan untuk mendapatkan keadilan di atas Tanah Papua ini,” pungkasnya.
SELAMAT HARI JUMAT AGUNG & PASKAH 2025
RED