Koreri.com, Timika – Direktur Utama YLBH Papua Tengah Yoseph Temorubun angkat bicara menyikapi berbagai platform media nasional memberitakan soal TNI Masuk Kampus mulai dari Universitas Indonesia, Universitas Udayana hingga UIN Walisongo Jawa Tengah.
Hal ini lantaran telah memicu kekuatiran berbagai pihak terhadap aktivitas TNI masuk kampus tersebut.
“Kehadiran TNI masuk kampus menjadi ancaman bagi mimbar bebas dunia akademisi,” tegas Yoseph dalam keterangannya, Senin (21/4/2025).
Ia menegaskan, bahwa fenomena ini menjadi kekuatiran berbagai pihak mulai dari kalangan mahasiswa, organisasi kepemudaan nasional, civil society dan lembaga penggiat HAM.
“Ya, dunia kampus menjadi motor penggerak lahirnya demokrasi, harus batasan yang dijaga menjadi koridor mana ranahnya kampus dan mana ranah institusi TNI,” kembali tegas Yoseph.
Dijelaskan, TNI punya sejarah, dunia kampus punya sejarah dan karena demokrasi Indonesia juga perlu melakukan konsolidasi dan menjaga wilayah kerja masing-masing.
“Jangan dieliminasi karena akan menimbulkan polemik di masyarakat,” imbuhnya.
Apalagi lanjut Yoseph, dari pengalaman orde baru telah membuat trauma dan bayangan masa kelam orba menghantui kalangan mahasiswa, organisasi mahasiswa, civil society hingga penggiat HAM.
“Kami YLBH Papua Tengah berharap pihak Universitas melihat persoalan ini secara komperhensif, lagi pula sebagian besar dosen maupun tenaga pendidik berasal dari organisasi kampus dan sudah tentu mereka mengalami hal tersebut,” pintanya.
Yoseph menambahkan, kehadiran TNI di kampus secara psikologis membuat dunia kampus tidak nyaman. Lagi pula dunia kampus yang selalu dilakukan mimbar bebas bersifat akademisi dan tidak perlu TNI masuk kampus.
Hal itu jauh lebih elegan dibandingkan ketika TNI masuk kampus akan mengubah iklim kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum.
Publik pun tegas Yoseph, sangat mendukung supremasi sipil.
“Ya, sesuai Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025, tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia atau UU TNI pertahanan keamanan negara,” pungkasnya.
EHO