Koreri.com, Timika – Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Papua langsung menyoroti aksi pengrusakan fasilitas di Sekretariat DPRK Mimika dan menyampaikan kecamannya.
Direktur YLBH Papua, Yoseph Temorubun, dalam keterangannya mengatakan aksi pemecahan kaca di Sekretariat DPRK Mimika itu sebenarnya sudah lama.
Diduga aksi itu dipicu karena sikap tidak adil dari salah satu oknum pejabat di lingkup Sekretariat Dewan itu yang selama ini mengatur perjalanan dinas Anggota DPRK Mimika saat keluar daerah.
“Kami telah melakukan investigasi terhadap beberapa oknum pegawai dan kami mendapat data secara akurat. Jadi memang aksi pengrusakan yang terjadi di ruangan kantor Sekretariat Dewan itu sebenarnya bagian dari puncak “gunung es” sebagai pelampiasan atas perlakuan tidak adil tadi,” beber Yoseph.
Dan selama ini, diduga ada oknum pejabat yang mengatur semuanya.
“Kami menduga bahwa ini by desain yang selama ini diatur salah satu oknum pejabat yang ada pada lingkup Sekretariat DPRK Mimika,” sambungnya.
Oknum pejabat tersebut yang mengatur seluruh perjalanan dinas bahkan travel yang dilibatkan pun sudah diatur sedemikian rupa.
Karena itu, publik harus memberikan apresiasi terhadap langkah pegawai yang ada pada lingkup Sekretariat Dewan melakukan protes terhadap ulah oknum pejabat tersebut. Karena tidak adil dalam mengatur semua perjalanan dinas pegawai dan anggota DPRK Mimika selama ini.
“Kami telah mendapat data informasi bahwa memang setiap keberangkatan itu ada pegawai atau pejabat pada lingkungan Setwan baik itu kabag juga kasubag punya jatah masing-masing dan karena jatah itulah yang kemudian memicu kecemburuan di internal pegawai pada lingkup Setwan,” bebernya.
Lanjut Yoseph, YLBH Papua Tengah bahkan mencurigai dibalik dari keterlibatan oknum pejabat yang mengatur perjalanan dinas ini ada konspirasi yang berpotensi mengarah ke penyelewengan uang Negara.
“Maka kami YLBH Papua Tengah memang mengecam keras tindakan ini karena memang ini adalah bagian daripada KKN (korupsi kolusi dan nepotisme) yang dilakukan orang-orang dekat oknum pejabat dimaksud. Dia atur saja sesuka hatinya yang mana dia inginkan itu mau itu keluarga atau kerabat dekat dia. Intinya dia yang memfasilitasi dan mengatur tu,” kecamnya seraya meminta perhatian dari penegak hukum setempat untuk menyoroti soal ini.
Dengan begitu, menurut Yoseph, bahwa apa yang dilakukan oleh aksi spontanitas pegawai melakukan pengrusakan pada Setwan DPRK Mimika adalah bagian daripada meluapkan emosi atau kekecewaannya terhadap oknum-oknum pejabat pada lingkup Sekretariat Dewan.
Publik, sambungnya, harus menyikapinya karena memang ini persoalan berkaitan dengan like and dislike (suka dan tidak suka).
“Jadi kami berharap bahwa publik harus menyikapi tentang persoalan ini karena memang ini kejadian yang sudah lama terjadi dilakukan oleh oknum salah satu pejabat di lingkup sekretariat hewan selama ini mulai dari DPRD 2019-2024,” sambung Yoseph.
“Karena Memang sebelumnya itu dan ini bukan barang rahasia lagi seluruh pejabat yang ada di lingkup Sekretariat Dewan mengetahui siapa yang selama ini mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan perjalanan dinas? Siapa yang punya jatah? Siapa yang menginginkan? Siapa yang mengikuti? Dan ini yang kemudian menimbulkan kecemburuan sosial di internal pegawai-pegawai baik honor maupun pegawai negeri yang bekerja di lingkup Sekretariat Dewan,” tambahnya.
Yoseph juga secara khusus menyoroti kinerja Sekretaris DPRK Mimika.
“Saya kira ini beliau ini juga tidak melihat kondisi ini atau mungkin juga memang beliau juga terlibat dalam hal ini, memberikan support sehingga kejadian konspirasi semacam ini dijaga dan dipelihara supaya keadaan seperti ini tetap terbangun,” tegasnya.
Seorang pegawai di lingkup Sekretariat DPRK Mimika dilaporkan melakukan pengrusakan pada beberapa fasilitas di kantor itu sebagai aksi protes, Senin (3/2/2025).
Sejumlah kaca meja dan lemari di kantor DPRK Mimika pecah
Aksi itu dilakukannya lantaran sikap Sekretaris DPRK Mimika yang dituding tidak adil dalam menentukan pegawai yang diberangkatkan untuk mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) di Jakarta.
Sejumlah tenaga honorer baru kabarnya diberangkatkan secara diam-diam. Sementara pegawai lain termasuk ASN malah disisihkan.
EHO