Koreri.com, Timika – Pemerintah Kabupaten Mimika kini fokus menggenjot produksi ayam potong lokal guna memenuhi kebutuhan konsumsi daging ayam yang tembus hingga 700 ton per bulan.
Kebutuhan besar itu sebagian besar—yakni sekitar 285 ton—diserap oleh PT Pangansari Utama (PSU), penyedia katering utama PT Freeport Indonesia.
Namun ironisnya, kontribusi peternak lokal saat ini baru menyentuh angka 5% dari total permintaan pasar.
Melihat peluang besar sekaligus tantangan ini, Pemkab Mimika lewat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) menggandeng PSU melalui Nota Kesepahaman (MoU) sejak Maret 2023.
Targetnya ambisius: penyerapan 50 ton ayam lokal per bulan.
“Kami tidak ingin peternak lokal hanya menjadi penonton di tanah sendiri. Mereka harus tumbuh dan bersaing,” kata Kepala Disnakkeswan Mimika, drh. Sabelina Fitriani, dalam keterangannya di Timika, Papua Tengah, Jumat (16/5/2025).
Saat ini, realisasi penyerapan ayam lokal mencapai 26 ton per bulan dan terus ditingkatkan.
Pemkab juga memperkuat infrastruktur dengan pembangunan Rumah Potong Hewan Unggas (RPH-U) berstandar nasional di Pasar Sentral Timika serta pelatihan teknis kepada 30 peternak, termasuk 30% peternak Orang Asli Papua (OAP).
Lewat sinergi antara pemerintah dan swasta, serta keberpihakan pada pelaku usaha lokal, Mimika bersiap menjadi contoh daerah yang mampu bangkit dan mandiri secara pangan.
Peternakan ayam bukan lagi usaha kecil, tapi motor ekonomi lokal yang siap tancap gas!
EHO