Koreri.com, Sorong – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Otonomi Khusus (Otsus) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Otsus RKPD) Provinsi Papua Barat Daya Tahun 2026 di Ballroom Hotel Rylich Panorama Kota Sorong, Selasa (20/5/2025) resmi ditutup Gubernur Elisa Kambu, S.Sos.
Dari forum tersebut diperoleh usulan kegiatan prioritas hasil Musrenbang PBD tahun anggaran 2026 mencapai total sebesar Rp3,5 Triliun.
Jumlah tersebut melampaui proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2026 yang ditetapkan sebesar Rp1,4 triliun.
Kepala Bapperida PBD Rahman dalam pernyataannya menyampaikan bahwa seluruh kegiatan berjalan secara lancar, aman dan terkendali.
“Dan kami beri apresiasi atas antusiasme Majelis Rakyat Papua dan anggota DPRP Papua Barat Daya yang mengikuti kegiatan desk dari awal sampai dengan berakhir,” ungkapnya..
Lanjut Rahman, rangkuman materi dan proses diskusi Musrembang telah menghasilkan sejumlah isu-isu strategis mulai dari ketimpangan pembangunan wilayah pesisir, kepulauan dan daratan yang cukup tinggi.
Kemudian, terkait dengan akses layanan dasar berupa Pendidikan, kesehatan dan air bersih
Ketiga, stunting kemiskinan ekstrem dan pengangguran terbuka dan keempat adalah tata kelola program Otonomi Khusus dan pelibatan masyarakat adat.
Terakhir adalah penguatan konektivitas antar wilayah dan potensi lokal seperti pariwisata, Bahari, perikanan dan UMKM
Kesepakatan prioritas pembangunan tahun 2026 dimana usulan rencana anggaran dan program atau RAP Otsus dari kabupaten/kota se Provinsi PBD meliputi SDM unggul dan sehat, penguatan ekonomi lokal dan UMKM, serta reformasi birokrasi dan digitalisasi layanan publik.
Kemudian, Ketahanan sosial, budaya dan lingkungan serta konektivitas wilayah dan infrastruktur dasar.
Sementara alokasi Pagu indikatif yang bersumber dari dana Otsus PBD yaitu,
1. Pendanaan 1% block grant sebesar Rp11.3.128.116.000
2. Pendanaan 1,25% spesifik grant sebesar Rp209.527.135.000
3. Dana tambahan infrastruktur Rp126.046.105.000
4. Dana bagi hasil minyak dan gas bumi dalam rangka Otsus Rp 55.493.267.700
Adapun rencana anggaran pertama yaitu Papua Sehat dengan alokasi sebesar Rp 1.090.651.901.974, Papua Cerdas Rp259.238.000.000, Desk Papua Produktif sebesar Rp1.487.187.810.000,-
Sementara, proyeksi APBD Tahun 2026 sebesar Rp1.454.662.146.726,-
Berikutnya, usulan kegiatan prioritas Pemprov PBD tahun 2026 dengan total anggaran sebesar Rp3.050.907.305.432,- yang dirincikan sebagai berikut,
Pertama, usulan bidang ekonomi dengan 47 program 126 kegiatan dan 240 sub kegiatan dengan jumlah pagu dana sebesar Rp287.206.753.298)
Kedua, usulan bidang infrastruktur dengan 55 program 116 kegiatan 582 sub kegiatan dengan jumlah pagu dana Rp850.882.683.896,-
Ketiga, usulan bidang sosial budaya dengan 36 program 102 kegiatan dan 534 sub kegiatan dengan jumlah pagu dana Rp677.972.073.122,-
Adapun usulan bidang penunjang pemerintahan dengan jumlah program sebanyak 44 program 182 kegiatan dan 591 sub kegiatan dengan jumlah pagu dana satu triliun 234 juta 845.795.116 (Rp 1.234.845.795.116)
Rahman mengakui anggaran yang diusulkan melebihi daripada proyeksi APBD yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp1,4 Triliun.
“Ini menjadi catatan bagi kita semua dan tentunya ini akan nanti kita bahas kembali untuk diurutkan sesuai dengan skala prioritas. Seperti yang Gubernur katakan bahwa yang penting rumahnya kita tampung dulu dalam RKPD dan nanti akan diselesaikan dengan pagu dana yang ada ketika pemerintahan ini berjalan,” sambungnya.
Penutupan Musrenbang Otsus dan RKPD Provinsi PBD 2026 diisi dengan penyerahan berita acara kepada masing masing pemerintah kabupaten/kota se-wilayah tersebut.
ZAN