Fokus  

Kapolda-Kadis Perindagkop Papua Gelar Rakor Bansos Covid-19

Kapolda Pap Kadis Perindagkop Bansos web

Koreri.com, Jayapura – Kapolda Irjen Pol. Paulus Waterpauw melaksanakan rapat koordinasi (Rakor) bersama Kepala Dinas Perindagkop Provinsi Papua Ir. Omah Laduani Ladamay, M.Si. terkait pendistribusian paket sembako dan dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian di wilayah tersebut.

Turut hadir dalam rakor, Dir Intelkam Polda Papua, Dir Reskrimsus Polda Papua, dan Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. AM. Kamal, SH.

Kapolda mengakui pihaknya telah melaksanakan Operasi Aman Nusa 2 yaitu operasi Kepolisian Kemanusiaan terkait bencana alam dan non alam yang telah diperpanjang pelaksanaannya.

Selain itu, pihaknya telah membentuk Tim URC Covid-19 Polda Papua dengan jumlah personel sebanyak 30 orang yang dibagi menjadi 3 Tim untuk membatu evakuasi korban-korban yang terpapar Covid-19 di sekitar Kota Jayapura.

“Tim URC Punic Buying untuk penanganan dampak kelangkaan bahan pangan dengan jumlah personel 40 orang personel Brimob,” bebernya.

Diakui Kapolda, tingkat kepanikan warga masyarakat akan mengganggu psikologi massa, seperti yang dialami salah satu Pendeta di Muara Tami yang sudah kecurian 2 kali berturut-turut.

“Mungkin ini ada hubungannya dengan pembebasan para Napi termasuk pertikaian antar masyarakat di Kabupaten Jayapura dan Keerom,” akuinya.

Kadis Perindakop Papua pada rakor tersebut mengakui saat ini hasil kerja pihaknya belum maksimal.

Salah satu, masih kurangnya sinergitas dan keterpaduan termasuk di intern Satgas sendiri. Sehingga kedepan diharapkan penanganannya lebih bersinergi.

“Tugas utama saya selain pengontrolan harga yaitu pembagian paket sembako, kendala kami adalah pendataan masih belum final,” urainya.

Kadis juga menyampaikan terima kasih atas perbantuan personel Binmas dan pelibatan Posko The Spirit of Papua dalam pendistribusian sembako.

“Kami menargetkan pembagian 30 ribu paket sembako perbulan dan sampai saat ini baru bisa membagikan 3 ribu paket sembako. Ada beberapa kendala yaitu lamanya proses verifikasi, ketersediaan sembako yang terbatas di Jayapura dan jumlah kantong plastik sudah sangat sedikit,” bebernya.

Terkait kestabilan harga, hasil koordinasi dengan PT. Pelni minggu depan tidak ada lagi kapal yang sandar, direncanakan tanggal 16 Mei baru kapal tiba di Jayapura.

Kadis mengakui pu1a dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 ini mengakibatkan terjadi kesulitan bahan pokok dan PHK para tenaga kerja dan supir, tukang ojek dan tukang cukur.

“Sehingga ini menjadi sasaran bagi kita untuk memberikan bantuan bahan pokok,” tandasnya.

VER