Koreri.com, Jayapura – Puluhan guru sekolah dasar (SD) asal Kabupaten Mamberamo Raya melaksanakan study tour Kurikulum Merdeka Belajar di Kota Jayapura, Papua, Rabu (1/11/2023).
Total sebanyak 90 perwakilan terdiri dari 60 Kepala Sekolah dan 30 guru kelas se-wilayah itu study tour di SD Negeri 1 dan 2 Hamadi, Kota Jayapura.
Giat ini untuk melihat langsung proses belajar mengajar di SD Negeri 1 dan 2 Hamadi yang merupakan salah satu sekolah penggerak di Kota Jayapura sesuai dengan Kurikulum Merdeka Belajar Tahun 2023.
Kepala Seksi Pembinaan Kelembagaan Kurikulum dan Peserta Didik Dinas Pendidikan Mamberamo Raya, Yustus Awarawi, mengatakan kehadiran para Kepsek dan guru ini dalam rangka rapat koordinasi kepala SD dan pembinaan kelembagaan dan manajemen sekolah.
Di akhir dari materi koordinasi, para pendidik ini study tour ke SD Negeri 1 dan 2 Hamadi.
“Tujuan kami datang kesini adalah untuk melihat langsung bagaimana implementasi dari Kurikulum Merdeka Belajar. Semoga apa yang kami dapatkan disini akan menjadi acuan setelah kami kembali ke Kabupaten Mamberamo Raya,” imbuh Yustus kepada wartawan disela-sela giat, Rabu (1/11/2023) siang.
Lanjut dia, study tour ini dibagi menjadi kelompok kepsek dan guru kelas dengan pengamatan langsung cara belajar mengajar yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka di kelas-kelas.
“Dengan harapan kami bisa kolaborasi dan implementasikan Kurikulum Merdeka Belajar di setiap sekolah kami masing-masing sesuai kondisi lingkungan dimana sekolah itu berada,” harapnya.
Yustus berharap melalui pelatihan dan study tour ini, para tenaga pendidik ini kembali menjadi agen perubahan untuk melaksanakan implementasi Kurikulum Merdeka Belajar guna mempersiapkan generasi indonesia yang berkualitas terutama untuk meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan harapan Pemerintah daerah.
Dijelaskan pula, dukungan alokasi anggaran dari Disdik Mamberamo Raya ada melalui Bantuan Operasional Sekolah Kabupaten (BOSKAB) dan bantuan dari pusat (BOSNAS).
“Kemudian melalui program DAPODIK kami usulkan untuk sekolah-sekolah yang sarana dan prasarana belum memadai itu kami usulkan melalui program ini sehingga pemerintah pusat bisa menyikapi dan keberadaan sarana prasarana yang ada di Kabupaten Mamberamo Raya bisa memadai. Yang akhirnya bisa menunjang kemajuan pendidikan di daerah kami,” tandasnya.
Yustus menegaskan pula giat study tour ini merupakan langkah awal melakukan pembenahan di Kabupaten Mamberamo Raya itu yang masih melaksanakan Kurikulum K-13.
“Jadi, ini merupakan langkah awal untuk kami implementasi Kurikulum Merdeka Belajar dengan harapan tahun depan kepala sekolah dan guru sudah bisa eksen,” pungkasnya.
Mewakili peserta study tour Ayub Bilasi, mengaku merasakan perbedaan yang luar biasa.
“Begitu kami tiba di SD Negeri 1 dan 2 Hamadi, kami merasakan adanya perbedaan yang sangat luar biasa dan kami harapkan kepada Pemerintah Kabupaten Mamberamo Raya dalam hal ini Dinas Pendidikan untuk kegiatan study tour bukan hanya saat ini saja,” akuinya.
Untuk itu, giat studi tur ini agar diagendakan setiap tahun sehingga dapat memberikan motivasi yang luar biasa kepada para kepala sekolah dasar dan guru kelas.
“Saya pribadi sangat berterima kasih banyak kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Mamberamo Raya terutama Ketua PPTK yang telah mengantar kami hingga tiba Jayapura dengan baik dan mengikuti kegiatan supaya dalam hal ini kita tidak meninggalkan materi terkait Kurikulum Merdeka Belajar di Jayapura tapi kami bisa bawa ke Mamberamo Raya tercinta untuk diterapkan kepada siswa kami yang ada di sana,” tekad Ayub.
Diakuinya lagi, giat study tour ini memotivasi dirinya karena kondisi pendidikan di Jayapura dan Mamberamo Raya sangat berbeda jauh.
Menurut Ayub, sudah saatnya Kurikulum Merdeka Belajar ini diterapkan di negeri “Sejuta Misteri” ini.
“Harapan kami ke depan study tour ini terus ditingkatan sehingga Kurikulum Merdeka Belajar ini bisa diterapkan di Kabupaten Mamberamo Raya yang kondisi pendidikannya masih jauh tertinggal. Makanya kegiatan ini membuat guru-guru SD untuk tetap semangat mengajar generasi penerus bangsa Indonesia di Kabupaten Mamberamo Raya,” tandasnya.
Pengawas Pembina Gugus VI Dinas Pendidikan Kota Jayapura Ni Ketut Kabeningsih, mengapresiasi kegiatan study tour kepsek dan guru-guru dari Mamberamo Raya.
Menurutnya, ini sangat bagus sekali karena setelah rapat koordinasi di kantor, langsung terjun ke lapangan.
“Saya sangat apresiasi kegiatan study tour ini karena dengan penerapan Kurikulum Merdeka Belajar ini, bapak ibu guru dan kepala sekolah melihat secara langsung seperti apa penerapannya di SD Negeri 1 dan 2 Hamadi Kota Jayapura,” urainya.
Dikatakan Ni Ketut, Kurikulum Merdeka Belajar mengajar seluruh pengelola pendidikan untuk bagaimana agar kegiatan itu berpusat pada siswa dan diharapkan guru-guru dan kepala sekolah aktif berinovasi untuk menerapkan kurikulum ini dan pelajaran yang menyenangkan.
“Khususnya bapak ibu kepala sekolah salah satu tupoksinya adalah supervisi guru. Untuk itu, kami berharap bapak-ibu kepala sekolah juga bisa melaksanakan supervisi minimal satu kali dalam satu semester. Kalau harapan pemerintah dua kali dalam satu semester,” imbuhnya.
Ni Ketut menyampaikan ucapan terima kasih karena sudah memilih SD Negeri 1 dan 2 Hamadi yang merupakan binaan pihaknya untuk dapat dikunjungi pada kesempatan ini.
Ia menambahkan, untuk kurikulum merdeka belajar dan K-13 sebenarnya tidak jauh berbeda. Hanya ditekankan pada proses pengajarannya dan menitikberatkan pada karakter siswa.
“Memang ada istilah-istilah yang berbeda. Contoh dulu itu RPP sekarang itu modul belajar. Tapi lebih ditekankan pada karakter yang P-5 artinya kurikulum merdeka belajar lebih pada meningkatkan bakat minat siswa. Kalau dulu guru itu hanya menjelaskan saja tapi sekarang sedikit menjelaskan tapi banyak praktek,” tambahnya.
Pihaknya berharap sebagai pengawas pembina kepada kepala sekolah dan guru-guru SD dari Kabupaten Mamberamo Raya setidaknya di tahun depan sudah bisa menerapkan kurikulum merdeka belajar sesuai kondisi sekolah masing-masing yang mengacu pada Permendikbud.
TIM