Koreri.com, Wamena – Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di Tanah Papua kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Kabupaten Jayawijaya, Jumat (3/11/2023).
Ketua Dewan Pengawas (Dewas) BP YPK, Kristhina Mano, mengatakan sejak dilantik pada 16 April 2023 oleh Sinode GKI di Tanah Papua, pimpinan dan jajaran pengurus telah bergerak dengan cepat dan terus berupaya membangkitkan kembali lembaga pendidikan tertua dan terbesar di Bumi Cenderawasih ituk melalui beberapa terobosan strategis.
“Tentu menjadi salah satu titik terang ditengah-tengah rasa pesismisme oleh banyak pihak akan kemampuan pengurus periode ini untuk menghidupkan kembali YPK di Tanah Papua,” kata dia.
Ditegaskan, YPK tidak boleh terbius dan terlena dengan keberhasilannya di masa lalu, tapi harus terus berbenah, sehingga dapat mewarnai dunia pendidikan di tanah Papua.
“YPK dapat menjadi mata air yang terus mengalirkan ilmu pengetahuan dari pegunungan yang terus mengalir dari hulu, hilir dan sampai ke muara sehingga semua masyarakat Papua dapat menikmati dan menimba ilmu pengetahuan,” jelasnya.
Kristihna mengatakan, kehadiran 61 tahun pengabdian YPK di Tanah Papua telah berkontribusi nyata, mencetak sumber daya manusia anak Asli Orang Papua (OAP) melalui pelayanan pendidikan dasar hingga ke pelosok kampung, gunung dan lembah, pantai, pesisir dan pulau-pulau.
Menurutnya, sekolah-sekolah YPK tidak hanya bertugas sebagai penyelenggara pendidikan bagi anak-anak, tetapi juga berfungsi sebagai tempat membentuk nilai hidup, pengetahuan, dan keterampilan yang dipelajari oleh anak.
Dikatakan, salah satu langkah awal strategis yang dilakukan oleh BP YPK di Tanah Papua periode ini adalah melakukan FGD. Hal itu dikarenakan pengurus berangkat dengan keadaan dan kondisi organisasi yang benar-benar membutuhkan penanganan serius dan komprehensif tanpa menyalahkan pihak manapun.
“Karena itu sebelum mengambil keputusan melakukan perubahan yang direncanakan, memerlukan tahapan diagnosa organisasi,” jelasnya.
Kata, Kristhina FGD adalah sebuah proses kolaborasi antara elemen penting dalam organisasi dan stakeholder untuk mengumpulkan informasi terkait, menganalisis, dan menarik kesimpulan untuk perencanaan aksi dan intervensi penyelesaian masalah.
“Keberadaan YPK yang mengelola 784 satuan pendidikan dari pendidikan tingkat dasar hingga menengah dengan jumlah siswa sebanyak 70 ribu lebih siswa bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan amanat uud 1945 dan menata budaya orang asli Papua bukanlah hal yang mudah,” paparnya.
Ditambahkan, sejauh ini BP YPK di tanah Papua sudah melakukan akselerasi dan melaksanakan FGD di 5 (lima) provinsi, dan Provinsi Papua Pegunungan merupakan yang terakhir kami kunjungi untuk pelaksanaan FGD.
“Kami sudah memiliki hasil diagnosis berbasis data. Sehingga FGD ini tidak sebatas rekomendasi yang menguap saja tapi butuh komitment, kerja keras dan konsistensi untuk berbuah pada kualitas. Seraya membeberkan BP YPK di dalam waktu dekat ini akan melaunching aplikasi YPK satu data. semua data terintegrasi secara digital,” ujarnya lagi.
Karena itu melalui forum FGD ini, pengurus BP YPK di Tanah Papua dari Jayapura hadir untuk mendengarkan serta menginventarisasi secara langsung setiap permasalahan pendidikan yang dihadapi di setiap satuan pendidikan.
Baik terkait dengan tenaga guru, tenaga pendidik, mutu pendidikan, membenahi manajemen pendidikan, sarana prasarana baik aset tanah maupun aset gedung persekolahan dan permasalahan lainnya termasuk kemandirian dana,” imbuhnya.
Pihaknya berharap partisipasi aktif seluruh peserta FGD sehingga forum ini bisa menghasilkan sejumlah catatan rekomendasi yang akan menjadi rujukan tetapi juga menjadi energi dan semangat juang bagi BP YPK di tanah papua untuk mengurai benang kusut persoalan pendidikan di YPK.
“Sekali lagi saya optimis YPK di tanah Papua bisa bangkit kembali menjadikan sekolah sekolah YPK yang berkualitas. FGD ini akan membawa berbagai manfaat bagi YPK ditanah Papua, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa,” cetusnya.
Hadir pada FGD itu, Sekertaris BP YPK di Tanah Papua, Pdt Syahnur Abbas, S, Th, Ketua Dewan Pengawas BP YPK di Tanah Papua, Dr. Kristhina R I Luluporo, S, IP, M, AP, Direktur Eksekutif, Dra. Christina Dwisunu Widyastuti, M.Pd, Sekretaris Daerah Jayawijaya Thonny M. Mayor, S.Pd.,MM, Ketua Klasis GKI Baliem Yalimo, Pdt. Edward Su, S, Th, Ketua PSW YPK, Benyamin Matuan, S.Th. S.Pd dengan kepsek dan guru YPK Jayawijaya.
SAV