Koreri.com, Sorong – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua Barat Daya (PBD) menggelar Apel Siaga Pengawasan Masa Tenang, Pemungutan dan Penghitungan Suara pada Pemilihan Gubernur -Wakil Gubernur dan Wali Kota – Wakil Wali Kota Tahun 2024.
Apel berlangsung di pelataran kantor Bawaslu di Jl .Jendral Sudirman, Ruko No. 7-8 Kelurahan Klaligi, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong.
Apel siaga dilakukan bersama dengan Bawaslu Kabupaten/Kota, Panwas Kecamatan/ Distrik, Panwas Kelurahaan/Desa dan pengawas TPS.
Ketua Bawaslu PBD, Farli Sampetoding Rego dalam arahannya saat memimpin apel siaga menegaskan bahwa inti dari apel siaga kali ini adalah pihaknya menyiapkan diri dalam rangka masa tenang dan pungut hitung.
“Tentu didalam tahapan ini sudah ada larangan untuk berkampanye lagi, maka dari surat edaran terbaru patroli pengawasan sudah bisa dilakukan mulai dari sekarang. Jadi baliho-baliho, umbul-umbul pokoknya yang namanya atribut kampanye itu dibersihkan,” tegasnya.
Farli mengingatkan jika masih didapati baliho-baliho atau alat peraga kampanye yang dinilai masih berbentuk kampanye maka pihaknya akan segera bertindak.
“Tidak perlu takut, tidak perlu ragu selama itu aturan, selama itu undang-undang maka lakukan. Jangan takut, percayalah jika apa yang dilakukan teman-teman sekalian itu adalah aturan dan UU, kami Bawaslu Provinsi Papua Barat Daya berada dibelakang bapak ibu sekalian,” imbuhnya.
“Lakukan langkah tegas terukur, yakinkan masyarakat di Prvinsi Papua Barat Daya dan Negara bahwa Negara tidak salah memilih kita sebagai jajaran pengawas Pilkada serentak di tahun 2024 ini,” tegas Farli.
Diakuinya, proses dinamika yang ada di Bawaslu PBD itu adalah bagian dari demokrasi.
“Tetapi selama itu aturan saya ingatkan sekali lagi, jangan takut, angkat kepala dan tunjukkan bahwa saya badan pengawas Pemilu. Saya siap mengawasi dan saya siap tindak jika itu pelanggaran ditemukan di lapangan,” cetusnya.
Farli juga meminta jajarannya untuk menjaga kondisi kesehatan karena proses pengawasan akan berlangsung hingga Desember nanti. Karena setelah coblos selesai, perhitungan suara selesai, lanjut pengawalan logistik dan beberapa tanggung jawab lainnya yang masih berkaitan dengan tahapan Pilkada.
“Saya berharap dari tanggal 24 hingga 27 November, koordinasi yang intens dilakukan jajaran pengawas dan teman-teman di kabupaten/kota, jangan pernah padamkan hp, tetapkan aktifkan dan lakukan koordinasi dengan teman-teman Sentra Penegakan Hukum Terpadu, dengan Bawaslu provinsi jika merasa persoalan itu tidak bisa diselesaikan,” pesannya.
Farli juga memastikan berbagai kendala atau persoalan di tingkat jajaran pengawas seperti informasi terkait belum dibayarnya upah telah tertangani dengan baik. Sehingga diharapkan tidak mengganggu kinerja di lapangan.
ZAN