Koreri.com, Ambon – Ketua Tim Penggerak PKK Kota Ambon Lisa Wattimena melanjutkan kunjungan kerjanya ke posyandu di wilayah itu, Jumat (16/5/2025).
Kali ini ke Posyandu “Sumber Kasih”oo Desa Hunuth/Durian Patah Ambon.
Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda pembinaan dan pemantauan rutin terhadap layanan posyandu di tingkat desa dan kelurahan sampai kecamatan.
Turut mendampingi, jajaran pengurus TP-PKK Kota Ambon dan Kecamatan Teluk Ambon, Baguala serta unsur OPD terkait.
Dalam tatap muka bersama ibu dan balita serta para kader posyandu, Lisa menyampaikan pentingnya peran serta orang tua (ortu) dalam memperhatikan pola makan dan pola asuh anak sebagai langkah-langkah pencegahan Stunting.
Dalam rangka pencegahan stunting, Pemerintah Kota Ambon tetap melakukan berbagai langkah dan program dengan berkolaborasi bersama sejumlah OPD terkait, termasuk TP PKK setempat.
Lisa menekankan stunting menjadi salah satu program pemerintah secara nasional yang digaungkan mulai dari pemerintah pusat sampai ke pemerintah yang paling bawah.
“Untuk itu kehadiran saya dan rombongan di tempat ini adalah sebagai bentuk kepedulian Pemerintah terhadap masyarakat khususnya para Ibu dan bayi balita,” tegasnya.
Kepada awak media seusai kunjungan, Lisa menyampaikan kunjungan ini merupakan kunjungan rutin karena ini merupakan program PKK Kota Ambon untuk melakukan peninjauan di semua posyandu yang ada di daerah ini.
Hal ini merupakan program Pemkot Ambon berkolaborasi dengan semua stakeholder karena merupakan prioritas dari pemerintah pusat yang turun sampai ke tingkat desa/ kelurahan. Juga karena ini bagian dari visi dan misi untuk tahun 2045 melahirkan generasi emas.
“Untuk itu sudah harus dipersiapkan dari sekarang bagaimana kita menangani dan menurunkan angka stunting terutama di Kota Ambon,” bebernya.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah juga salah satunya menggandeng PKK sebagai stakeholder yang bisa bekerja sama dan berkolaborasi.
Karena PKK itu sendiri selaku pemerintah yang bisa membantu pemerintah melakukan penanganan stunting tentunya dengan memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada warga, kepada orang tua yang punya anak baru khusus Balita.
“Selain stunting, kita juga fokus terhadap persoalan kekerasan dalam rumah tangga karena ini sering menimpa perempuan dan anak dimana pelaku kekerasan itu adalah orang terdekat di dalam rumah,” tukasnya.
JFL