Pemkab MTB Siap Maksimalkan Dokter Lulusan Unpatti Ambon

Bup MTB Unpati MoU koreri 1

Koreri.com, Saumlaki (10/11) – Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) siap maksimalkan lulusan Kedokteran Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon guna memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di wilayah tersebut.

Hal tersebut terungkap saat penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Bupati MTB Petrus Fatlolon dan Rektor Unpatti M. J. Saptenno yang dilaksanakan di ruang rapat Bupati setempat, Kamis (9/11).

Kedua belah pihak bersepakat menandatangani kerja sama tersebut dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia di sejumlah bidang.

“Kita menandatangani kerja sama untuk beberapa program baik itu di bidang kesehatan, pendidikan maupun penelitian dan bidang lainnya,” ungkap Bupati.

Salah satunya berupa penyediaan tenaga dokter melalui Fakultas Kedokteran Unpatti.

Jika lulus nanti, mereka akan kembali mengabdi di seluruh Puskesmas dan Pustu di wilayah kabupaten yang berbatasan langsung dengan Negara Australia dan Timor Leste.

“MoU ini kita tanda tangani dan akan kita tindak lanjuti dengan program yang dimulai dari tahun anggaran 2018 dan seterusnya. Kita akan biayai dari APBD jadi tidak perlu kuliah jauh-jauh di luar Maluku karena Unpatti memiliki 47 profesor sehingga tidak kalah dengan perguruan tinggi lain di Indonesia,” tandasnya.

Soal perekrutan calon mahasiswa kedokteran, mantan Wakil Ketua DPRD Kota Sorong ini menegaskan Pemkab MTB akan melakukan seleksi dari setiap lulusan SMA/SMK dimana proses seleksinya akan dilakukan semenjak para siswa maupun siswi masih berada di bangku kelas 11 SMA/SMK.

Hal tersebut dilakukan sejak dini untuk mempersiapkan calon mahasiswa sebelum saatnya dibiayai oleh Pemkab dalam rangka melanjutkan studinya.

Rektor Unpatti, M. J. Saptenno di kesempatan itu menyatakan bahwa potensi SDA dan SDM di MTB terbilang banyak namun membutuhkan sentuhan perguruan tinggi untuk mengembangkan potensi-potensi itu sehingga ke depan dapat bermanfaat bagi Pemerintah dalam pengambilan keputusan.

“Dalam rangka pelaksanaan program-program, diharapkan kita akan melihat persoalan yang urgen sampai pada pemasaran dimana kita harus mulai dengan mengajak hingga mengarahkan mereka tentang bagaimana produk itu bisa menjadi bahan yang bernilai ekonomis karena itu sasaran kita dari pengabdian kepada masyarakat,” tukasnya.

SML