Koreri.com, Jayapura – Pelaksanaan Gebyar PON XX Papua dalam rangka mengampanyekan even olahraga terakbar nasional yang dijadwalkan akan berlangsung pada Oktober mendatang mendapat sorotan dari berbagai pihak.
Giat tersebut dinilai tidak bergema dan berdampak kepada masyarakat luas. Padahal Panitia Besar (PB) PON XX Papua telah menganggarkan Rp76 miliar untuk hajatan itu.
Berbagai pihak pun langsung menyoroti kinerja PB PON XX Papua termasuk Bupati Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak.
Menurutnya, tersisa 100 hari menuju pelaksanaan event olahraga nasional, PON XX tahun 2021 di Papua tapi semagat untuk gebyar PON XX Papua tidak ada dan tidak pernah dirasakan masyarakat.
“Hari ini kita tidak ada gema dan semangat untuk gebyar PON XX Papua tahun 2021,” ungkapnya, saat kegiatan penyerahan piala RHP Cup di Jayapura, Minggu (20/6/2021).
Pagawak yang juga Ketua Pertina Papua mengajak elemen masyarakat termasuk PB PON XX dan KONI setempat untuk terus lebih semangat mendukung dan mempromosikan gebyar PON XX di wilayah itu.
“Kalau kita orang gunung mau perang baru tidak ada semangat itu pasti kalah, ini jujur saya kasih tahu kita orang gunung. Jadi PON XX seperti tidak ada semangat sehingga bagian adik – adik laksanakan (Turnamen RHP Cup) ini bagian dari semangat PON, berikan semangat kepada PB PON lebih khusus tim sepak bola PON supaya besok juara,” dorongnya.
Dikatakan, pelaksanaan PON XX merupakan kepercayaan negara kepada orang Papua melalui Gubernur Lukas Enembe dan ini event olahraga nasional pertama sejak Indonesia hadir di tanah Papua.
“Mari kita dukung PON XX yang akan dilaksanakan bulan Oktober 2021 karena ini merupakan harga diri orang Papua sehingga semua orang Papua punya kewajiban untuk mendukung penuh,” kata Ham.
“Bukan hanya mendukung tapi kita juga harus jadi juara, harga diri gubernur yang sudah bangun venue PON termasuk jembatan merah youtefa semua dalam rangka pelaksanaan PON,” jelasnya.
Duta dan Ikon PON XX Papua Tak Dihadirkan
Sementara itu, Ketua panitia, Otniel Deda, mengatakan pelaksananaa gebyar PON XX Papua merupakan program kerja dari bidang upacara PB PON XX sehingga untuk menghadirkan duta dan ikon PON pada saat gebyar itu bukan tanggung jawab bidang upacara.
“Jadi perlu saya sampaikan kepada masyarakat bahwa yang berkaitan dengan duta dan ikon PON itu bidang pemasaran PB PON XX yang punya tanggung jawab untuk melakukan kampanye yang diambil dari tokoh olahraga dan artis yang punya pengikut banyak di medsos dan ternama di cabang olahraga seperti Boas Solossa, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina,” sambungnya.
Menurut Deda, pelaksanaan Gebyar PON XX di empat klaster penyelenggara panitia akan berkolaborasi bersama bidang pemasaran dari sisi penganggaran karena pihaknya memakai Event Organizer (EO) untuk menghadirkan duta dan ikon PON pada saat gebyar nanti.
“Baik, ini juga masukkan untuk kita panitia. Kita berharap kolaborasi sehingga pelaksanaan gebyar PON XX duta PON juga bisa dihadirkan untuk lebih promosikan pelaksanaan PON XX yang sudah makin dekat agar diketahui masyarakat luas,” pungkasnya.
OZIE