Koreri.com, Namrole – Pemerintah Kabupaten Buru Selatan (Bursel) menyalurkan beras bantuan kepada masyarakat di wilayah itu.
Penyaluran beras cadangan pemerintah ini melalui Dinas Ketahanan Pangan Bursel berlangsung di teras Kantor Bupati setempat, Senin (23/8/2021).
Total penerima bantuan sebanyak 412 KK yang tersebar di 12 desa dan dusun.
Bupati Safitri dalam pernyataan menekankan pangan merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi manusia, dan tuntutan pemenuhannya merupakan hak asasi setiap individu yang menentukan kualitas sumber daya manusia dan menentukan kualitas suatu bangsa.
“Oleh karena itu, masalah pangan merupakan hal yang prioritas untuk di tangani,” tekannya.
Bupati menyampaikan, dengan disahkannya Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang ketahanan pangan, maka hal itu menjadi urusan wajib yang harus diselenggarakan oleh Pemerintah, baik ditingkat pusat maupun daerah.
“Kompleksnya aspek terkait dengan ketabahan pangan ini menghendaki keterlibatannya dan tanggung jawab banyak pihak,” sebut Bupati.
Dikatakan Bupati, bencana alam dan bencana sosial yang tidak dapat diprediksi di setiap tahun, dimana saat ini Kabupaten Buru Selatan dalam posisi degradasi ketersediaan pangan yang tidak memadai.
Hal ini diakibatkan karena kondisi alam yang tidak bersahabat yakni curah hujan yang cukup lama mengakibatkan proses aksesibilitas terhadap produksi masyarakat tidak sampai kepada tujuan konsumen.
Dan juga masa pandemik Covid-19 yang berkepanjangan hingga saat ini belum selesai tertangani.
“Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap ketersediaan pangan bagi masyarakat,” sambungnya.
Masalah lainnya, lanjut Bupati Safitri, terkait konsumsi sebagian masyarakat yang masih di dominasi oleh beras.
Sementara bahan pangan lainnya seperti umbi-umbian, kacang-kacangan, maupun sayur dan buah sangat rendah dikonsumsi oleh masyarakat.
“Hal ini tentu tidak menguntungkan, baik ditinjau dari segi kesehatan maupun dari sisi upaya kemandirian pangan. Disamping itu, kita dihadapkan pada terus bertambahnya jumlah penduduk yang memerlukan penambahan pangan untuk dikonsumsi,” bebernya.
Hingga timbul kekhawatiran akan meningkatnya jumlah masyarakat yang mengalami rawan pangan seperti gizi kurang dan gizi buruk, terjadinya stunting sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, meningkatnya angka kemiskinan, dan mengakibatkan ketimpangan.
Olehnya itu, bantuan cadangan pangan Pemda yang dilaksanakan saat ini adalah merupakan manifestasi untuk menjawab persoalan tersebut.
“Karena itu, saya menghimbau kepada semua penerimaan bantuan sebabnya 412 KK yang tersebar di 12 Desa dan Dusun, agar dapat memanfaatkan bantuan ini secara maksimal sesuai dengan peruntukannya,” harapnya.
Bupati Safitri juga mengingat jajaran OPD terkait agar dapat bersinergi dalam memantapkan program bersama demi ketersediaan pangan bagi masyarakat.
“Juga penting untuk mengembangkan sistem kewaspadaan pangan dan gizi sebagai langkah untuk melakukan deteksi dini tentang kemungkinan terjadinya kasus rawan pangan dan gizi,” tukasnya.
JFL