Koreri.com (17/11) – Sejak merebaknya krisis berita palsu tahun lalu, Facebook telah mengumumkan beberapa inisiatif yang dirancang untuk mempromosikan kebenaran suatu berita melalui jurnalisme berdasarkan fakta.
Tepat hari ini, Facebook menggulirkan perkembangan terakhir inisiatif tersebut yang mereka namakan “trust indicator (indikator kepercayaan)”, sebuah lampiran yang bisa diakses untuk mempelajari si pembuat berita.
Indikator kepercayaan ini dilampirkan pada setiap artikel yang beredar di Facebook, memberikan informasi tentang si pembuat berita termasuk kebijakan etisnya, verifikasi dan revisi-revisi yang dilakukan serta kepemilikan struktur dan nama medianya.
Untuk awal penerapan sistem ini, Facebook akan memulai dari grup media kecil dan selanjutnya akan ditingkatkan ke media lainnya.
“Kami percaya bahwa dengan membantu publik untuk mengakses informasi penting, dapat membantu mereka mengevaluasi apakah sebuah artikel datang dari media yang bisa dipercaya dan apa berita tersebut benar. Langkah ini adalah bagian dari upaya Facebook memerangi berita ‘hoax’ yang sangat menyesatkan serta memberikan konteks lebih bagi publik agar mereka bisa membuat keputusan apakah akan terus membaca berita yang yang dibagikan atau tidak sama sekali. Selain itu, dengan adanya indikator kepercayaan, publik dapat meningkatkan pemahaman dan teredukasi mengenai berita serta juga bekerja untuk memperkuat indikator integritas media berita dalam platform media sosial kami,” menurut pernyataan yang dibuat facebook.
Pengenalan indikator kepercayaan dilakukan setelah pada bulan lalu Facebook memperkenalkan informasi kontekstual dalam artikel-artikel yang dibagikan secara online di Facebook, termasuk juga deskripsi dari media penerbitnya, dan berita lain tentang artikel sejenis.
Indikator tersebut dikembangkan oleh Trust Project, sebuah konsorsium internasional organisasi media pemberitaan yang digagas Universitas Santa Clara. Pendana organisasi tersebut juga termasuk Google dan Craig Newman, pendiri Craigslist.
ARD
Sumber: theverge.com