Pekerjaan Trans Papua Tidak Boleh Dihentikan

Jalan Trans Papua yang membelah kawasan Pengunungan Tengah Foto Ist
Jalan Trans Papua yang membelah kawasan Pengunungan Tengah / Foto : ist

Koreri.com, Jayapura (2/1) – Pembangunan infrastruktur jalan Trans Papua yang menghubungkan Kabupaten Jayawijaya dan Nduga tidak boleh dihentikan.

Bupati Nduga Yairus Gwijangge menegaskan, Pemerintah dan masyarakat setempat tak pernah menolak itu.

“Iya, selama ini saya dan masyarakat Kabupaten Nduga menanti sehingga tidak ada penolakan pembangunan jalan trans Papua Wamena – Nduga yang sempat terganggu akibat insiden pembantaian puluhan tenaga kerja PT Istaka Karya awal Desember 2018 lalu,” tegasnya, di Kota Jayapura, Selasa (1/1/2019).

Menurut Bupati, selama ini masyarakat di wilayahnya belum pernah merasakan pembangunan infrastruktur oleh Pemerintah Pusat sehingga hal itu sangat dibutuhkan.

Olehnya itu, sekali lagi, ia menegaskan mendukung 100 persen program Pempus.

“Selama ini saya tuntut terus dan puji Presiden Jokowi yang memikirkan Papua pada umumnya dan lebih khusus pembangunan di Kabupaten Nduga. Jadi, pembangunan ini silahkan jalan dengan dukungan TNI – Polri agar segera diselesaikan pembangunan jalan trans Papua, Kabupaten Nduga,” tukasnya.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan, proyek pembangunan Jalan Trans Papua akan terus berlanjut.

Meski telah terjadi insiden penembakan kepada sejumlah pekerja PT Istaka Karya pada proyek Jembatan Kali Yigi-Kali Aurak di Kabupaten Nduga, Papua.

“Pembangunan Jalan Trans Papua akan jalan terus. Untuk kasus pembunuhan itu, nanti akan ada tindakan lebih lanjut dari aparat keamanan. Tapi pembangunan lanjut terus,” ujar dia di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (4/12/2018).

Dia menjelaskan, lokasi kasus pembunuhan pekerja Istaka Karya ini terletak di Segmen V proyek Jalan Trans Papua ruas Wamena-Habema-Kenyam-Mamugu sepanjang 278 km. Di ruas tersebut, pemerintah turut menggandeng dua badan usaha yakni PT Istaka Karya (Persero) dan PT Brantas Abipraya (Persero) dalam membangun sebanyak 35 jembatan.

“Istaka Karya ditugaskan bangun 14 jembatan, 11 jembatan sedang dalam pekerjaan. Brantas Abipraya 21 jembatan, 5 jembatan sudah dalam pelaksanan,” katanya.

VDM