Koreri.com – PT. Inalum (Indonesia Asahan Aluminium) saat ini telah memegang saham PT. Freeport Indonesia sebesar 51.23 persen setelah pembayaran yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia sebesar 3.85 dolar AS beberapa waktu lalu.
Seperti dilansir dari media Jakarta Post, pendapatan tahun lalu PT. Freeport Indonesia adalah sebesar 180 juta dolar AS namun diprediksi akan meningkat menjadi 1.8 miliar dolar AS pada tahun 2022.
Tidak akan ada keuntungan pada 2019 dan 2020 dikarenakan transisi yang dilakukan dari tambang terbuka Grasberg ke tambang bawah tanah.
Perlu diketahui bahwa, Grasberg kompleks merupakan wilayah pertambangan kaya yang terdiri dari beberapa tambang seperti GBC yang merupakan tambang bawah tanah dari Grasberg, DMLZ, Big Gossan, DOZ yang sudah mulai memasuki fase akhir penambangan dan beberapa area lain yang belum aktif ditambang saat ini,
Menurut informasi, tambang Grasberg di Papua memiliki potensi cadangan tembaga dan emas seharga 170 miliar dolar AS dan mampu membuka lapangan pekerjaan yang cukup besar di Tanah Papua.
ARD