Koreri.com, Jayapura – Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya berhasil memborong dua penghargaan “Papua Bangkit Award”.
Kedua penghargaan tersebut diberikan Bappeda Provinsi Papua.
Sekretaris Daerah Lanny Jaya, Christian Sohilait, mengatakan dua penghargaan yang diberikan karena dinilai mampu menekan angka kemiskinan serta meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah tersebut.
“Jadi, dua penghargaan dari program Papua Bangkit ini merupakan kerja keras semua pihak dan inilah bentuk kepedulian Pemerintah kepada masyarakat Kabupaten Lanny Jaya,” cetusnya di sela- sela pelaksanaan Musrenbang RPKD Provinsi Papua, Rabu (24/4/2019).
Menurut Sohilait, indeks dari IPM Kabupaten Lanny Jaya pada tahun ini meningkat 2,31 poin dari 44,16 pada 2018 naik menjadi 46,49. Sedangkan untuk kemiskinan, indeksnya turun dari 41,37 menjadi 39,1.
“Saya memberikan apresiasi kepada penilaian yang di berikan kepada kami,” ucapnya.
Dikatakan, apa yang telah dicapai harus di dukung beberapa faktor penunjang seperti program tunai 1 juta perbulan kepada setiap kepala keluarga.
“Iya, dari dana 1 juta 300 ribu itu, kami sisihkan untuk kartu Lanny Jaya Mandiri, Sehat dan Cerdas serta selebihnya 700 ribu yang mereka terima setelah menyelesaikan 10 indikator yang bisa menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan angka IPM,” jelasnya.
Ke 10 indikator yang telah dijalankan seperti indikator wajib mempunyai administrasi keluarga seperti KTP dan KK, memiliki nomor rekening di Bank, memiliki kebun secara massal, hingga wajib mempunyai usaha lebih dari dua.
Indikator berikut, jika di dalam satu keluarga ada yang belum tahu membaca dan menulis maka wajib keluarga harus memberikan pengajaran baca tulis kepada mereka.
“Termasuk pada anak usia sekolah yang tidak diperbolehkan lagi mengikuti acara sosial seperti acara kematian, panen raya dan gereja. Jika ketahuan, maka dana 1 juta di potong, karena pendidikan itu paling utama,” sambungnya.
Indikator kedelapan, jika ada yang terjangkit HIV maka wajib di bawa untuk mendapatkan perawatan.
“Semua ini kita lakukan untuk menekan angka kemiskinan sebab dengan mempunyai usaha, pangan mereka punya sendiri dari hasil kebun,” katanya.
Sohilat juga menjabarkan indikator kesembilan yakni setiap rumah yang ada di pinggir jalan wajib membersihkan perkarangan rumahnya termasuk yang ada di pinggir jalan raya.
“Coba lihat di Tiom itu semua rapi dan ditanami bunga di pinggir jalan pekarangan rumah warga,” lanjut dia.
Tak hanya itu saja pihaknya juga akan segera membuat indikator lainnya seperti setiap kepala keluarga harus bisa menanam ratusan pohon kopi.
“Dengan demikian kalau 5 dari ke 10 indikator ini di lakukan maka saya yakin dari bulan ke bulan hal ini akan menekan angka kemiskinan,” jelasnya
Sementara untuk buta huruf di Lanny Jaya saat ini ada 40 ribu jiwa ,namun pada bulan Desember yang lalu pihaknya menargetkan untuk menurunkan menjadi 20 ribu jiwa.
Oleh karena itu, pihaknya telah menerapkan kepada setiap warga yang akan menerima uang di Bank di wajibkan harus bisa membaca.
“Kalau di Bank Papua itu ada banyak tulisan kecil seperti nama Bupati nama Sekda dan nama Gubernur dan mereka di haruskan bisa membaca nama itu baru bisa di berikan uang mereka,” tukasnya.
VDM