Koreri.com, Jayapura – Pemuda Adat Papua (PAP) minta seluruh masyarakat tidak membesar-besarkan atau berpolemik soal isu calon Ketua DPRP periode 2019-2014.
Ketua Umum PAP, Christian Arebo menekankan masalah calon Ketua DPRP ini bisa menjadi polemik di kalangan masyarakat, sehingga dikuatirkan memicu munculnya isu sukuisme nantinya.
Menurut dia, siapa yang patut menjadi ketua DPR Papua 2019-2024 itu kembali kepada mekanisme dan aturan dari internal partai.
“Jadi, saya pikir di luar dari orang partai tidak usah berbicara siapa yang akan menjadi ketua DPR Papua,” tekan Christian didampingi Wakil Ketua PAP, Leo Hilman kepada wartawan di Jayapura, Selasa (18/6/2019).
Sekali lagi, tegas dia, masyarakat yang bersuara tentang siapa yang jadi ketua DPR Papua tidak perlu untuk terlalu berlebihan karena aturan dari partai sudah jelas.
“Karena dalam UU MD3 yang mengatur tentang DPR,MPR dan DPD bahwa siapapun yang jadi ketua DPR Papua tentu dia adalah kader partai pemenang pemilu dan juga mendapat suara terbanyak dalam partai,” cetus Christian.
Sementara itu, Wakil Ketua PAP, Natan Ansanai menambahkan dalam proses pemilihan Ketua DPR Papua nanti bersamaan pengangkatan anggota DPR dari jalur 14 kursi sehingga dapat memberikan dukungan suara untuk menentukan siapa yang akan jadi Ketua DPR Papua lima tahun ke depan.
“Jangan hanya dari partai politik saja tetapi juga harus dari 14 kursi yang notabenenya mereka sebagai keterwakilan adat yang ada di lima wilayah di Papua juga memberikan hak politik dalam menentukan Ketua Parlemen Papua,” tukasnya.
VDM