Koreri.com, Jayapura – Sinode GKI di Tanah Papua telah melaksanakan Rapat Kerja (Raker) III AM selama 3 hari mulai 7 – 9 Oktober 2019 di Gedung Olahraga Waringin Kotaraja, Kota Jayapura.
Salah satu terobosan dari raker III AM sinode GKI tahun 2019 telah disepakati bersama rencana pendirian Bank Mitra Pelita milik Sinode GKI di Tanah Papua.
Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu, mengatakan rencana pendirian Bank GKI ini tentu tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan semata-mata tetapi bank ini hadir untuk memberi pelayanan dan penguatan ekonomi berbasis bagi Jemaat serta untuk melayani bagi kepentingan masyarakat.
“Kita semua berdoa kiranya salah satu dari harapan kita yaitu Bank GKI yang akan dihadirkan dengan nama Bank Mitra Pelita ini mudah-mudahan dalam waktu dekat di beri izin prinsip oleh Otoritas Jasa Keuangan maka segera beroperasi,” imbuhnya kepada wartawan usia penutupan Raker AM III Sinode GKI di Tanah Papua, Rabu (9/10/19)
Selain pendirian Bank GKI dalam Raker AM III ini bersama-sama juga telah melaksanakan evaluasi dan melihat sejauh mana pencapaian-pencapaian yang telah diraih bersama secara khusus pada empat bidang yaitu bidang teologi, daya, dana juga di bidang umum.
Dalam evaluasi itu hal yang sangat penting dilakukan kata Andrikus, tentu kepada pelayanan yang berdampek pada pertumbuhan iman jemaat dan spiritualitas iman jemaat.
Itulah sebabnya sebagai bagian yang penting sekali dalam evaluasi yang sudah dilakukan dalam evaluasi ini bukan hanya di era sinode tetapi juga di klasis sampai ke jemaat-jemaat.

“Melalui Raker AM III GKI di Tanah Papua kita juga telah mengagendakan dan menetapkan program kegiatan pelayanan prioritas untuk tahun 2020 termasuk juga didalamnya rencana anggaran pendapatan dan belanja gereja baik di sinode maupun klasis dan jemaat-jemaat yang akan dilaksanakan pada 2020 mendatang,” sambungnya.
Selain itu, untuk program prioritas 2020 yang telah ditetapkan pada raker ketiga ini diprioritaskan pada bidang ekonomi, keuangan juga pelayanan dan pembinaan jemaat.
“Dengan memberi prioritas pada bidang ekonomi dan keuangan bukan mengarahkan gereja untuk menjadi lembaga moneter tidak dimaksudkan demikian tetapi ini berlandaskan pada firman Tuhan bahwa gereja juga harus bertanggung jawab untuk melayani umat dan pelayanan,”ucapnya.
Sementara itu, Ketua Klasis Port Numbay, Pdt. Hein Carlos Mabo, turut menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung hingga penyelenggaraan Raker AM III Sinode GKI di Tanah Papua bisa terlaksana dengan baik.
“Sebagai tuan rumah yang menerima mandat dari Badan Pekerja AM GKI di tanah Papua dan kami mempersiapkan diri semaksimal mungkin bukan hanya gereja tetapi juga kepala-kepala suku, para ondoafi, ondofolo dan para kepala kampung serta jemaat-jemaat di wilayah satu saling menopang sehingga Raker ini boleh terselenggara dengan baik,” tukasnya.
Benhur Tomi Mano selaku Ketua Panitia, juga turut menyampaikan apresiasi kepada Badan Pekerja AM Sinode GKI di Tanah Papua, Pemprov Papua, Pemprov Papua Barat, Kota Jayapura, Klasis Port Numbay dan jemaat se-Klasis Port Numbay dan pihak lainnya yang telah membantu suksesnya Raker ini.
“Saya meminta maaf jika selama Raker ini berjalan pelayanan kurang sesuai dan juga mungkin makanan kurang enak, mohon dimaafkan, biarlah yang kurang baik di tinggalkan yang baik boleh di bawah pulang,” tukasnya.
VDM