Pemda Lanny Jaya Tunda Pencairan Dana Desa

Sekda Lani Jaya C kofreri
Sekretaris Daerah Lanny Jaya, Christian Sohilait

Koreri.com, Jayapura.com – Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw telah mengimbau kepada para kepala kampung untuk tidak memberikan bantuan dana kepada Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKB).

Pasalnya, sejumlah kepala kampung diduga menyalurkan dana desa untuk mendukung aktivitas gerombolan pengacau keamanan di sejumlah wilayah di Papua.

Merespon hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya langsung membuat kebijakan untuk menunda pencairan Dana Desa tahap IV.

“Menjelang 1 Desember tidak ada dana desa yang cair. Ini antisipasi saja, jangan dana desa cair dan mereka pakai untuk kasih ke KKB,” cetus Sekretaris Daerah Lanny Jaya, Christian Sohilait.

Ia mengakui bila ada beberapa distrik di Lanny Jaya yang merupakan wilayah perlintasan atau bahkan menjadi markas KKSB.

Karenanya sangat mungkin bila beberapa kepala kampung diinterfensi oleh KKB yang sedang melintas.

“Sehubungan dengan imbauan dari Kapolda Papua terkait isu kepala kampung memberikan bantuan kepada KKSB. Saya pikir itu bisa terjadi di distrik-distrik yang berbatasan dengan tempat perlintasan mereka,” kata Christian.

Setidaknya, ia menyebutkan ada Lima distrik di Lanny Jaya yang menjadi wilayah perlintasan KKSB seperti Wano Barat, Kuyawage, Balingga Barat, Balingga dan Ayumnati.

“Karena KKSB selalu melintas di situ, kemungkinan mereka bisa tekan Kepala Kampung untuk memberikan bantuan,” sambungnya.

Dengan menunda pencairan dana desa, Christian memandang risiko penyalahgunaannya semakin minim.

Namun ia tidak menepis kemungkinan masyarakat tetap menberikan bantuan bahan makanan bagi KKSB karena mereka masih memiliki hubungan kekeluargaan.

“Kalaupun dalam prakteknya tiba-tiba ambil Babi untuk KKSB, itu urusan mereka. Tidak ada urusannya dengan kami,” tegas Christian.

Diberitakan sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengimbau kepada kepala kampung untuk tidak memberikan bantuan dana kepada KKSB.

Menurutnya, selama ini diduga kelompok bersenjata ini meminta dana kepada kepala kampung.

Dana tersebut kemudian digunakan untuk membeli senjata api dan amunisi.

“Apapun alasannya, saya tekankan kepada kepala kampung tidak memberikan dana sedikitpun kepada kelompok-kelompok tersebut,” kata Paulus.

VDM