Koreri.com – Masyarakat Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara dihebohkan dengan berita “Beras Plastik”.
Menyusul beredarnya video dugaan beras plastik yang sampai ke tangan warga.
Hal yang sama juga terjadi di Kota Ambon yang viral di media sosial oleh warga Passo Piter Sahetapy.
Hebohnya lagi, di Kota Tual, dalam video berdurasi lebih dari dua menit itu semakin viral di media sosial, karena beras yang diperoleh warga dikemas dalam karung ukuran 50 kg dengan label Beras Bulog.
Meski demikian, masyarakat pun sebenarnya bisa melakukan uji sederhana untuk membedakan beras asli dan palsu (plastik).
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Elvis Pattiselano saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (27/1/2020) sempat membeberkan tips itu.
Menurutnya, dari penjelasan Kepala Balai POM Ambon, beras tersebut kalau diuji secara sederhana bisa langsung terlihat bahwa beras itu asli atau palsu (plastik).
“Uji sederhana itu, beras plastik lebih ringan dari pada beras asli. Jadi, beras dimasukkan ke air, beras asli pasti tenggelam, sedangkan beras plastik pasti timbul, karena berat jenisnya itu lebih ringan. Kita sudah coba di toko beras semuanya tenggelam, tidak ada yang timbul, yang timbul hanya kutu. Walaupun secara aturan, kita tetap uji di lab untuk membuktikan apakah asli atau plastik,” tutur Pattiselano.
Masih menurut Balai POM, kalau berasnya lengket sehingga bisa dibuat menjadi bola, karena beras tersebut mengandung kadar amilopektil sehingga mempengaruhi tesktur nasi.
“Jadi, itu yang dianggap seakan-akan plastik. Zat itu kalau berlebihan dia membuat beras itu menjadi kenyal bisa seperti bola dan kalau dibanting karena dia kenyal pasti mantul,” tukasnya.
AND