Koreri.com, Jayapura – Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, menyatakan Waropen menjadi kabupaten ke 13 yang masuk zona merah.
Menyusul hasil test TCM ditemukan 1 warga di wilayah itu terkonfirmasi positif Covid-19.
“Jadi, hari ini ada penambahan 8 kasus baru positif, salah satunya dari Kabupaten Waropen. Dengan demikian daerah ini masuk dalam kategori zona merah di Papua,” ungkapnya dalam keterangan pers di kantor BPBD Papua, Kota Jayapura, Senin (25/5/20).
Menurut Sumule, pasien positif asal Waropen saat ini sedang di rawat di Rumah sakit dengan kondisi sakit ringan sedang.
Selain Waropen, penambahan kasus positif dari Kota Jayapura 1 kasus dan 6 kasus baru dari Kabupaten Mimika.
“Jadi, total jumlah komulatif positif Covid-19 di Papua sebanyak 637 kasus, 448 pasien dalam perawatan, 178 pasien sembuh dan 11 pasien meninggal dunia,” rincinya.
Untuk ODP sebanyal 2.777 kasus, sedangkan PDP 816 kasus, sementara sebanyak 4.964 sampel swab telah diperiksa dengan metode PCR dan TCM.
Sumule meminta perhatian khusus kepada kepala Daerah di wilayah adat Saireri untuk lebih lagi mengawasi pergerakan orang dari dan menuju wilayah itu, khususnya yang memakai jalur laut tradisional.
“Informasi yang kami terima dari tim gugus tugas di sana, diduga pasien ini masuk ke Waropen lewat jalur laut tradisional, karena jalur udara dan jalur laut dengan kapal penumpang telah ditutup sejak dua bulan lalu,” bebernya.
Sumule juga berharap kepada tim Gugus Tugas Covid-19 di Kabupaten Waropen agar segera mentracing dengan siapa saja pasien tersebut pernah kontak, sehingga bisa segera dilakukan Rapid Test.
“Saat ini hasil tracing sementara ada 82 ODP di Waropen, maka kami harap segera di rapid dan bila hasilnya reaktif, segera ambil sampel swabnya dan kirimkan ke Kabupaten Yapen, karena disana mereka sudah memiliki alat TCM (Test Cepat Molekuler) untuk Covid-19,“ sambungnya.
Dokter Sumule pun berpesan kepada tenaga medis di Waropen agar memperhatikan kondisi klinis pasien, bila muncul gejala segera komunikasikan dengan Satgas Covid-19 Papua agar segera diambil langkah pengobatan lebih lanjut.
“Kami dapat laporan kalau saat ini kondisi pasien masih sakit ringan sampai sedang dan sedang ditangani di RS di Waropen, namun bila secara klinis ada perubahan maka dianjurkan segera di evakuasi ke Yapen atau ke Biak,“ pesannya.
Dokter Sumule juga mengungkapkan bila pasien asal Waropen ini di ketahui positif Corona lewat uji sampel swab yang dilakukan oleh tim medis di Yapen, menggunakan alat TCM.
“Kami sangat terbantu dengan beroperasinya alat TCM di Yapen, karena sampel swab yang di peroleh dari wilayah Saireri saat ini tidak lagi dikirim ke jayapura, namun sudah bisa di periksa di Yapen,“ sambungnya.
Dijelaskan Sumule, bila alat TCM yang berada di Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Yapen saat ini bisa memeriksa 16 sampel swab dalam 1 hari.
“Alat TCM yang ada di Yapen itu modelnya 4 modul, sehingga sekali kerja bisa memeriksa 4 sampel swab dengan durasi kerja selama 2 jam. Dalam satu hari kemampuan alat TCM hanya bisa bekerja selama 8 jam, itu artinya dalam satu hari alat itu bisa memeriksa 16 sampel swab,“ jelasnya.
Disinggung soal keakuratan alat TCM, Dokter Sumule mengaku sangat akurat.
“Hasilnya sangat akurat, 99 persen akurat atau sama akuratnya dengan metode PCR,” pungkasnya.
OZIE