Koreri.com, Tulehu – Keberadaan Akademi Tulehu Putra tak terlepas dari kehidupan para kaum muda Muslim setempat khususnya bagi mereka yang hobi sepakbola.
Namun kehadiran Danramil Salahutu Letda Inf. M. Jen Anjarang saat melaksanakan komunikasi sosial (Komsos) dan pembagian Kostum bola sebanyak 50 buah dan bola 1 buah kepada anak-anak Akademi Tulehu Putra di lapangan Matawaru, Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Minggu (25/7/2021) pagi memberi kesan tersendiri.
Joshua Renyaan (11), bocah Kudamati yang menjadi satu-satunya anak muda Kristen yang berada ditengah-tengah para pesepakbola Muslim di sekolah sepakbola tersebut menjadi kekaguman tersendiri perwira berpangkat dua balok itu.
Ia secara khusus menyampaikan pujiannya. Menurutnya, ada yang sedikit unik dari persepakbolaan di Tulehu.
Para pemain dan pelatih Akademi Tulehu Putera ternyata memiliki solidaritas yang sangat tinggi.
“Seperti yang kita ketahui, bahwa di pesepakbolaan Desa Tulehu hanya memiliki tim sepak bola yang beragama Muslim saja. Uniknya mereka memiliki satu putra Non Muslim yang ikut bergabung bermain sepak bola bersama saudara Muslimnya di Tulehu,” pujinya.
Dia adalah Joshua Renyaan (11), seorang bocah yang masih duduk dibangku SD ini memiliki solidaritas yang tinggi dengan ikut bermain sepak bola bersama Akademi Tulehu Putera yang notabene beragama Muslim.
Joshua diketahui beragama Kristen Protestan. Ia bersekolah di SD Kudamati Ambon dan tinggal juga di Kudamati.
Kehadiran Joshua di Desa Tulehu, Maluku Tengah sangatlah dianggap berpengaruh positif di wilayah itu.
Masyarakat serta anak-anak disana sangat gembira dan senang menerima kehadiran Joshua yang telah bergabung di klub sepak bola Akademi Tulehu Putera.
Joshua juga diketahui sangat senang dalam berolahraga khususnya sepak bola.
Ia meminta kepada orang tuanya untuk mengikuti latihan sepak bola pada Akademi Tulehu Putera di Desa Tulehu, Maluku Tengah.
Pada kesempatan tersebut Danramil juga menyampaikan dengan kehadiran Joshua telah menjadi simbol yang mempersatukan umat beragama di Maluku yang sempat terlibat konflik di waktu lampau.
“Karena kita semua adalah satu yaitu NKRI,” pungkasnya.
JFL