Koreri.com, Pegaf– Akselerasi pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan, fasilitas air bersih, penerangan hingga akses komunikasi mesti didorong di wilayah Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf). minimnya sarana dan prasarana penunjang, serta rendahnya kualitas infrastruktur yang ada di daerah tersebut telah membatasi mobilitas masyarakat.
“Kami berharap pemerintah provinsi dan kabupaten bersinergi mendorong pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, kalua bisa diaspal minimal dari Minyambouw sampai ke Catubouw. Kami mohon dengan hormat, jalan dan jembatan bisa diaspal supaya pas perayaan natal seperti saat ini masyarakat tidak kesulitan,” ucap Kepala Kampung Catubouw, Ones Dowansiba kepada wartawan, Rabu (22/12/2021)
Ones Dowansiba mengutarakan aspirasi tersebut di sela kegiatan reses ke tiga yang dilaksanakan oleh anggota DPR Papua Barat Origenes Wonggor di sejumlah kampung di distrik Catubouw pada 20 Desember 2021. Dalam kesempatan itu, Origenes Wonggor didampingi anggota DPRD kabupaten Pegaf, Yusak Kwam.
“Keterbatasan sarana dan prasarana, kami alami dan rasakan itu. Kami mohon bapak dewan bisa dorong juga pembangunan jaringan listrik di Catubouw. Kalau bisa jaringan listrik ini langsung tersambung dari Manokwari, termasuk mendirikan menenara telekomunikasi (BTS) biar bisa dukung komunikasi masyarakat,” pinta Ones Dowasiba.
Dalam masa reses ini, selain aspirasi pembangunan infrastruktur dasar, masyarakat juga mengusulkan peningkatan bangunan fasilitas sosial, seperti gereja dan kantor majelis daerah (MD) Catubouw, serta gedung SMA Soug Odo Persiapan. Di saat yang bersamaan, Wonggor juga menyerahkan bantuan berupa uang ke sejumlah pengurus gereja di wilayah Catubouw.
“Pembangunan gereja, kantor majelis daeraj, dan kelanjutan gedung SMA tetap akan didorong supaya bisa diakomodir dalam pembiayaan baik di tingkat provinsi maupun kabupaten,” jawab Wonggor.
Menurut Wonggor, masa reses adalah waktu bagi anggota dewan turun ke dapil. Untuk melihat perubahan-perubahan sekaligus menjaring isu aktual serta aspirasi masyarakat. Ia mengatakan, perubahan di daerah sangat dinamis, oleh sebab itu masa reses menjadi salah satu momentum bagi anggota dewan untuk melaksanakan tanggung jawab pengabdian kepada masyarakat.
“Turun ke lokasi dan melihat langsung akan lebih lebih baik, karena perubahan itu dinamis tiap tahun. Kita sudah upayakan pembangunan kantor majelis daerah. Akan didorong penyelesaian pembangunan SMA. Jalan dan jembatan itu penting untuk mendukung mobilitas masyarakat. Supaya aspirasi masyarakat dapat ditindaklanjuti, masyarakat mesti menyiapkan data yang lengkap dan akurat,” tutup Wonggor.
Menyangkut pembangunan kelistrikan, lanjut Wonggor, akan dikonsultasikan ke pemerintah provinsi dan pihak PLN soal apakah bisa dibangunkan jaringan listrik sesuai dengan harapan yang dikemukakan masyarakat distrik Catubouw.
“Soal listrik akan dikonsultasi lagi. Apakah bisa dilakukan seperti jaringan itu bisa atau tidak dari Manokwari. Akan lihat tupoksi provinsi dan kabupaten, termasuk pembangunan jalan,”tambahnya.
Yusak Kwam menambahkan, aspirasi masyarakat Catubouw soal jaringan komunikasi sudah diakomodir di tahun 2021.
“Tahun ini dialokasikan 2 titik. Jadi kita akan lihat penempatan jaringan komunikasi itu strategis di lokasi mana saja. Juga soal pemekaran kampung, mesti kita pahami bahwa ini berkaitan dengan luas wilayah dan jumlah penduduk. Kita di Pegaf ini masih terkendala dengan jumlah penduduk. Pemekaran kampung sekarang syaratnya sangat ketat,” papar Yusak Kwam.
RED