Koreri.com, Jayapura – Bupati Jayawijaya, Nduga serta Lany Jaya menggelar pertemuan dengan kedua kelompok masyarakat yakni penduduk Ilekma dan Wouma, Senin (10/1/2022).
Hal ini dilakukan guna meredam konflik yang terjadi di masyarakat .
Pada pertemuan itu juga turut dihadiri aparat TNI – Polri dari Kodim 1702/ Jayawijaya , Yonif 756/ WMS serta Polres Jayawijaya.
Pertemuan yang berlangsung di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya itu dihadiri lebih kurang 600 warga masyarakat.
Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Arif Budi Situmeang mengatakan, pihaknya bersama Kapolres Jayawijaya akan terus berupaya untuk menyelesaikan dan menghentikan pertikaian ini.
“Mari kita hentikan pertikaian ini sehingga tidak ada lagi terjadi pertumpahan darah dari kedua belah pihak. Jika ada masalah, mari bersama-sama kita selesaikan secara kekeluargaan sebab kita adalah keluarga,” pintanya.
Bupati Nduga Wentius Nemianggae, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada TNI – Polri yang telah berupaya semaksimal mungkin dalam menghentikan pertikaian tersebut.
“Saya bersama Bupati Lanny Jaya sepakat bahwa ini bukanlah perang suku , namun perang keluarga yang harus segera kita selesaikan sehingga tidak terjadi konflik berkelanjutan di kemudian hari yang dapat menimbulkan lebih banyak lagi korban jiwa. Saya berharap kepada aparat keamanan agar tidak memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk saling serang,” harap Wentius.
Salah satu pihak keluarga korban dari suku Nduga menyebutkan telah mendapat informasi bahwa, meninggalnya salah satu masyarakat Nduga ,akibat ditembak aparat kepolisian dari Polres Jayawijaya.
Menanggapi hal tersebut, pihak TNI – Polri bersama para Bupati juga Dirintelkam Polda Papua Kombes Pol. Tagor Hutapea, Anggota Majelis Rakyat Papua ( MRP) Lius Madai , tokoh agama Pdt. Sipe Kelnea, serta pemerhati HAM Pegunungan Tengah Theo Hesegem menuju RSUD Wamena untuk mengecek langsung kondisi jenazah korban.
Setelah dicek, tidak ditemukan adanya luka tembak pada korban, melainkan terdapat luka bacok pada bagian kepala dan punggung serta tiga luka anak panah pada bagian leher korban.
Selanjutnya, rombongan kembali mendatangi rumah duka untuk memberikan penjelasan kepada pihak keluarga bahwa korban meninggal dunia bukan karena luka tembak melainkan akibat luka bacok yang dialami.
Sementara pertemuan dengan kelompok masyarakat Suku Lany Jaya dilaksanakan di Wasekma, Distrik Wouma dan dihadiri 1000an orang.
Bupati Lany Jaya Befa Jigibalom berharap agar permasalahan ini diselesaikan dengan cara damai.
“Mari kita berdamai dengan saudara kita dari suku Nduga. Masalah yang terjadi saat ini dapat kita selesaikan dengan duduk bersama tanpa harus ada perang,” harapnya.
Hal senada turut disampaikan Komandan Perang Suku Lany Kaletus Kogoya.
Pihaknya menginginkan perdamaian di antara kedua keluarga besar.
“Kami juga tidak menginginkan adanya perang saling bunuh ini,” ucapnya.
Bupati Jayawijaya Jhon R. Banua pada pertemuan tersebut mengatakan kehadiran dua rekannya dari Lany Jaya dan Nduga bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
“Kita tidak ingin permasalahan diselesaikan dengan saling serang. Jika ini terus berlanjut yang dikhawatirkan akan berdampak luas kedepannya,” pungkasnya.
OZIE