Produksi Beras di Papua Barat Februari-April Berpotensi Alami Penurunan

IMG 20220301 WA0003
Data Press Release BPS Provinsi Papua Barat 1 Maret 2022.(Foto : Istimewa)

Koreri.com,Manokwari– Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat memperkirakan tiga sepanjang Februari hingga April 2022 mendatang produksi beras mencapai 5,17 atau mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya.

Kepala BPS Provinsi Papua Barat Maritje Pattiwaellapia melalui siaran persnya yang diterima media ini, Selasa (1/3/2022) menjelaskan bahwa beberapa faktor bisa jadi penyebab yakni salah satunya perbaikan irigasi yang dilakukan oleh pemerintah provinsi Papua Barat yang dilakukan pada tahun 2020.

“Penyebabnya ada banjir yang menyebabkan kualitas panen kurang maksimal, tetapi ditemui juga perbaikan irigasi di tahun 2020 di kabupaten Manokwari selatan,” jelasnya.

Melalui metode Kerangka Sampel Area (KSA) BPS Memperkirakan pada Januari 2022 produksi beras sebanyak 58,1 ton beras dan potensi produksi beras sepanjang Februari hingga April mendatang diperkirakan mencapai 5,17 ribu ton beras. Hal ini tentu dapat disimpulkan akan mengalami penurunan sebesar 707 ton jika dibandingkan Januari-April tahun 2021.

Sementara itu luas panen padi di Provinsi Papua Barat Tahun 2021 turun 1.16 ribu Hektar dibanding tahun 2020, namun peningkatan justru terjadi pada produksi padi 10,45 Persen, dimana produksi padi tahun 2021 mencapai 26.93 ribu ton gabah kering giling (GKG).

“Jika dikonversi menjadi beras, maka produksi beras provinsi Papua Barat tahun 2021 mencapai 16,18 ribu ton. Mengalami kenaikan 1,53 ribu ron dibandingkan dengan produksi beras tahun 2020,” kata Maritje Pattiwaellapia

Sesuai data yang disajikan, Peningkatan produksi padi yang cukup signifikan tahun 2021 terjadi di Kabupaten Manokwari selatan. Pada tahun 2020 sebesar 5.105 ton GKG menjadi 6.899 ton GKG di tahun 2021.

KENN