Koreri.com, Jayapura – Polisi melakukan pertemuan dan mediasi terkait aksi saling serang antar masyarakat di Kabupaten Mamberamo Raya yang terjadi pada Jumat (22/4/2022).
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, S.H saat ditemui diruang kerjanya membenarkan hal tersebut, Minggu (24/4/2022).
“Ia benar, telah dilakukan mediasi kepada masyarakat yang pada Jumat lalu melakukan aksi saling serang di Kabupaten Mamberamo Raya. Aksi yang dipicu karena permasalahan gaji honorer Kabupaten Mamberamo Raya tersebut telah di selesaikan pada Sabtu (23/4/2022) kemarin,” ucapnya.
Tokoh masyarakat Tolikara, Isak Giay menuturkan bahwa perang suku yang sudah terjadi pada Jumat (22/4/2022) lalu akan menjadi catatan sejarah di Mamberamo Raya.
Dan masyarakat Tolikara yang besar di Mamberamo Raya tidak menginginkan hal tersebut terjadi untuk ke dua kalinya.
“Perang yang sudah terjadi biarlah berlalu jangan lagi kita menyimpan dendam dihati kita, keberadaan kita di Mamberamo Raya harus bisa menjadi contoh yang baik untuk mendukung program pembangunan yang tengah di kerjakan oleh Bupati bersama Pemerintahan daerah,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Suku Burmeso Sem Tasti menyampaikan permohonan maaf mewakili masyarakat Burmeso, Baudi dan Kawera yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Tolikara dan Wamena atas kejadian pada Jumat (22/4/2022).
“Semoga Lewat Kejadian ini kita dapat saling mengenal antara satu dan lainnya untuk bersama-sama dalam menjaga kekompakan dan mendukung program pembangunan daerah ini,” pintanya.
Kabid Humas menambahkan, melalui pertemuan tersebut telah dilakukan perdamaian antara masyarakat Tolikara/Wamena dengan masyarakat Mamberamo Raya.
“Usai dilakukannya pertemuan tersebut akan ada masyarakat yang melepaskan busur ke arah atas yang menandakan perang telah selesai kemudian dilanjutkan dengan pernyataaan sikap dan ramah tamah,” tandas Kombes Pol Kamal.
SEO