Koreri.com,Manokwari– Peringatan hari ulang tahun (HUT) Kapitan Pattimura ke-205 tahun mendapat apresiasi dari sejumlah pihak, salah satunya Ketua Ikatan Flobamora (IKF) Provinsi Papua Barat Clinton Tallo.
Kepada wartawan Clinton mengatakan bahwa kegiatan perayaan HUT Pattimura ke-205 ini merupakan bentuk membangun toleransi antar umat beragama, merawat budaya dari Maluku dan Papua.
Pasalnya, kebersamaan tiga tungku masyarakat yaitu Maluku Tenggara, Maluku Tengah dan Maluku Utara di Papua Barat lebih khusus Kabupaten Manokwari menunjukan persatuan dan kesatuan agama yang dipadukan dengan budaya serta adat istiadat.
“Mari kita pupuk terus kebersamaan anak bangsa dan kerukunan antar umat beragama di Manokwari, Papua Barat,” ucap Clinton Tallo saat menghadiri peringatan HUT Pattimura ke-205 di Lapangan Borasi Manokwari, Senin (16/5/2022).
Untuk mengantisipasi terjadi pengaruh dari luar papua maupun dalam daerah, Clinton menghimbau kepada semua suku-suku di Papua Barat untuk hilangkan egoisme masing-masing bergandengan tangan dengan suku asli papua menjaga persatuan dan kesatuan.
Menangkal semua pengaruh yang memecahbelah persatuan anak bangsa di tanah arfak ini, agar situasi daerah tetap aman kondusif.
Peringatan HUT Pattimura ke-205 tepatnya tanggal 15 Mei 2022 diawali dengan pawai obor pemuda tiga tunggu maluku dalam kota Manokwari dan finis di lapangan Borasi, mereka disambut tiga kepala suku.
Kemudian Obor HUT Thomas Matulessy laki-laki kabaresi ini diserahkan kepada Sesepuh Maluku yang juga Kepala Suku Besar Arfak Drs Dominggus Mandacan,M.Si untuk membakar obor induk.
Mantan Gubernur Papua Barat ini mengatakan bahwa api obor ini sebagai tanda semangat Pattimura muda yang berkobar-kobar melawan egoisme.
“Semangat Thomas Matulessy ditularkan kepada Pattimura muda untuk melawan egoisme kita, mari generasi muda Maluku bersama pemerintah mengisi kemerdekaan ini dengan mendukung pembangunan daerah di semua sektor, hal ini menjadi tujuan kita bersama,” kata Dominggus Mandacan dalam sambutannya disambut tepuk tangan dari ratusan masyarakat Maluku.
KENN