as

Papua Football Academy yang Didukung oleh Freeport Hadapi Lawan Ketiga SSB Timika Putra

PHOTO 2022 10 23 17 39 51 4

Koreri.com, Timika – Setelah pekan lalu menggelar laga uji coba melawan SSB Mimika United, pada Sabtu (22/10/2022) pemain Papua Football Academy yang didukung oleh Freeport Indonesia kembali melakukan pertandingan persahabatan.

Masih dari Kabupaten Mimika, kali ini giliran SSB Timika Putra yang diundang menjajal rumput lapangan Mimika Sport Complex.

Sebelum menghadapi Timika Putra, pemain Papua Football Academy sudah melakukan dua pertandingan melawan Sekolah Asrama Taruna papua (SATP) dan SSB Mimika United sejak memulai program ini pada Agustus 2022.

Sama seperti dua uji coba sebelumnya, pertandingan melawan Timika Putra dilakukan dalam 2 game dengan masing-masing disiapkan waktu 2 x 25 menit.

Di Mimika Sport Complex, Sabtu (22/10/2022), sebanyak 125 penonton hadir untuk menyaksikan pertandingan itu sesuai dengan jumlah tiket yang dicatat oleh panitia.

Para penonton merupakan orang tua dan keluarga maupun rekan dari kedua tim serta pihak sponsor, PT Freeport Indonesia.

Sorak-sorai para pendukung dari kedua tim membuat suasana semakin seru dan meriah dan atmosfir tersebut sekaligus menjadi ujian kepercayaan diri seluruh pemain PFA maupun Timika Putra.

Di game pertama, pemain PFA tampil dominan dan menguasai pertandingan dimana pada babak I, PFA berhasil unggul 2-0 atas SSB Timika Putra.

Kedua gol dicetak oleh Peres Tjoe pada menit ke-16 dan Verdy Wuarlela (25+1).

Di babak II, Verdi memperbesar keunggulan PFA di menit ke-44 dengan mengubah skor akhir menjadi 3-0 untuk keunggulan PFA.

Pada game kedua antara PFA vs SSB Timika Putra yang dihiasi pelangi di sisi Timur, pemain PFA juga kembali tampil dominan.

Yulius Pigay tampil memukau dengan membawa PFA unggul 1-0 pada menit ke-12 di babak ke-1, kemudian Musa Madai (48′) memperbesar keunggulan PFA atas Timika Putra pada babak ke-2 dan menjadikan skor 2-0 bertahan hingga akhir pertandingan.

Direktur Akademi PFA, Wolfgang Pikal, berterima kasih kepada SSB Timika Putra yang bersedia menerima ajakan beruji coba menghadapi Papua Football Academy.

“Di game pertama, pemain PFA sempat sulit keluar dari tekanan. Namun, mereka berhasil memperbaiki keadaan di babak II. Hal ini baik karena mereka dapat memperbaiki situasi di lapangan,” ucap Wolfgang, mantan asisten pelatih timnas era Alfred Riedl.

Hal lain yang menjadi sorotan Wolfgang adalah sikap para pemain PFA di lapangan yang sungguh menghormati lawan.

Selain itu, mereka mampu meningkatkan kualitas kerja sama tim dan aspek komunikasi di lapangan ketika dipimpin Musa Madai, kapten PFA kali ini.

Indra Kalape, pelatih SSB Timika Putra, berkomentar soal latih tanding melawan PFA.

“Pertama, saya mengucapkan terima kasih kepada PFA karena telah mengundang SSB kami latih tanding di MSC ini. Selama ini, di Timika jarang ada pertandingan seperti ini. Dengan mendapatkan kesempatan seperti ini, kami bisa melihat perkembangan anak-anak saat latihan yang diimplementasikan pada pertandingan,” ucap Indra Kalape.

Indra berharap ketika nanti program “PFA Cari Bakat” kembali digelar, ada anak-anak dari SSB Timika Putra yang ikut dan lolos menjadi bagian dari keluarga besar Papua Football Academy.

Steven Wuarlela, orang tua dari Verdy Wuarlela, salah satu siswa PFA yang mengikuti perkembangan putranya sejak menjadi penghuni asrama di Mimika Sport Complex, turut pula berkomentar bahwa faktor ketenangan di mulut gawang lawan harus  menjadi perhatian.

“Pertandingan melawan Timika Putra sudah memperlihatkan kemajuan luar biasa siswa PFA. Tim terlihat semakin kompak. Hanya penyelesaian akhir anak-anak yang terlihat masih kurang tenang. Akibatnya, mereka kurang baik menguasai bola di depan gawang lawan,” ujar Steven Wuarlela.

Tak lupa Steven menyampaikan harapannya agar proses pembinaan pemain PFA berjalan dengan baik sehingga menjadi bekal bagi seluruh siswa di jenjang selanjutnya.

Dari kubu Papua Football Academy, sang pencetak gol lewat free kick di game pertama, Peres Akwila Tjoe, menyinggung kemajuan dalam kerja sama tim.

“Tentu saya sangat senang dapat beruji coba melawan Timika Putra dan bisa menyumbangkan satu gol lewat tendangan bebas. Kerja sama tim PFA semakin bagus,” kata Peres Tjoe, pemain asal Jayapura.

Rekannya sesama pemain asal Jayapura, Samuel Kundrad, menyinggung soal proses pembelajaran yang masih terus berlangsung.

“Pertandingan yang luar biasa karena kami mampu menang melawan tim dengan usia setahun di atas. Tetapi, kami diajarkan untuk tidak boleh cepat puas karena belum mencapai apa-apa. Kami percaya dengan proses di PFA,” ucap sang gelandang.

RIL