as
as

Polisi Rilis Perkembangan Situasi dan Penanganan Kerusuhan di Dogiyai

IMG 20221116 WA0007

Koreri.com, Jayapura – Polres Dogiyai merilis perkembangan situasi terkini dan penanganan kasus pasca aksi kerusuhan yang terjadi di Kabupaten itu, beberapa hari lalu.

Konferensi pers yang berlangsung di Mapolres Dogiyai, Rabu (16/11/2022), dihadiri oleh Dir Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, Dandim 1705 Nabire Letkol Inf. Doni firmansyah, M. han dan Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D. Tatiratu
Dir Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani menjelaskan bahwa kasus tersebut berawal dari kejadian lakalantas pada Sabtu (12/11/2022) pukul 14.30 WIT di Kampung Ikebo, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai arah jalan Kamu Selatan.

Lakalantas tersebut mengakibatkan satu korban anak kecil atas nama Noldi Goo (5) meninggal dunia di tempat kejadian.

“Dari kejadian itu kemudian berimbas pada aksi anarkis oleh sejumlah massa yang melakukan tindakan pengrusakan dan pembakaran terhadap sejumlah rumah, ruko, kios, kendaraan termasuk beberapa fasilitas perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Dogiyai serta tindakan kekerasan dan penganiayaan terhadap masyarakat,” kata Kombes Faisal saat konferensi persnya.

Terkait kerugian materiil, Kombes Faisal mengatakan, sementara ini dapat terdatakan imbas pembakaran pasca kerusuhan sebanyak 27 Unit rumah tinggal, 51 Unit kios, 9 Unit rumah kostan, 9 Unit Ruko, 11 Unit Truck, 20 Unit Sepeda motor, 1 Unit alat berat Excavator dan 6 Unit bangunan pemerintahan.

“Perkantoran Pemda Pemda Dogiyai yang dibakar yakni Kantor Dukcapil, Kantor Dinas Keuangan, Kantor Dinas BPMK, Kantor Dinas Inspektorat, Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kantor Dinas BKD,” rincinya.

Untuk korban jiwa dan luka-luka pasca kejadian kerusuhan, sebanyak 1 orang meninggal dunia atas nama Iqbal (29), korban luka sebanyak 3 orang, dan korban luka panah dari Aparat Kepolisian sebanyak 4 orang.

Selain itu terdapat, 11 karyawan PT. FMB yang pada saat itu belum ditemukan.

Namun saat ini aparat gabungan telah menemukan 10 orang karyawan dalam keadaan selamat dan 1 pekerja lagi dalam proses pencarian atas nama Joni.

Dari peristiwa yang terjadi menyebabkan adanya gelombang pengungsian dari masyarakat pendatang sejumlah 356 orang yang terbagi di beberapa lokasi yakni Polres Dogiyai 39 orang pengungsi, Pos Raider 113 Pamrahwan Aceh 54 orang, Makoramil Moenamani 120 orang, Pos Paskhas Monamani 29 orang, Kompleks Gereja GPDI 100 orang dan Kompleks Gereja GKI Koinonia 10 orang.

“Dari hasil pantauan di lapangan, sebagian masyarakat pendatang memilih mengungsi ke Kabupaten Nabire dengan menggunakan kendaraan lajuran kurang lebih sudah sebanyak 55 kendaraan lajuran yang mengantarkan pengungsi ke Nabire semenjak pasca kejadian kerusuhan,” ujarnya.

Pasca kejadian tersebut pihak Kepolisian telah mengambil Langkah-langkah untuk perkuatan siskam kota dalam rangka pemulihan situasi pasca kejadian dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat, para tokoh masyarakat dan tokoh agama terkait pemulihan situasi kamtibmas.

“Kami juga sudah membuka palang di beberapa lokasi mobilisasi kendaraan jalur utama maupun jalur lingkungan dan mengamankan perbaikan jaringan listrik yang sempat lumpuh di beberapa lokasi oleh petugas PLN,” ungkapnya.

Lanjut, pihaknya akan terus mengungkap kasus lakalantas, kasus pembakaran, penganiayaan dan pembunuhan melalui prosedur hukum yang berlaku termasuk proses hukum oknum pelaku yang terlibat dalam aksi kerusuhan yang terjadi pada Sabtu, 12 November 2022.

“Tim gabungan akan melanjutkan olah TKP di 2 titik lokasi yakni lokasi pembakaran kendaraan truk dan alat berat exa di Kampung Kogegu Distrik Kamuu Selatan maupun lokasi penjarahan di Kompleks Bambu Kuning Kampung Ekimanida Distrik Kamuu Kabupaten Dogiyai,” tandasnya.
Dari kejadian ini, Satuan Reskrim Polres Polres Dogiyai di bantu backup Penyidik Satreskrim Polres Nabire termasuk penyidik dari Satgas Gakkum Damai Cartenz sudah melakukan pemeriksaan terhadap 16 orang sebagai saksi korban kerugian materiil dan korban penganiayaan dan kemungkinan akan bertambah karena kebanyakan posisi saksi korban saat ini sudah menuju ke Kabupaten Nabire.

Sementara itu, Dandim 1705 Nabire Letkol Inf. Doni firmansyah, M. han menyampaikan, pihaknya akan bekerja sama dengan Kepolisian dalam hal ini Polres Dogiyai senantiasa untuk memulihkan kamtibmas di wilayah itu khususnya di Distrik Kamu sebagai sentra perekonomian.

“Saya juga meminta batuan dari rekan-rekan media agar bisa memberikan pemberitaan yang sifatnya meningkatkan moral dan juga moril dari seluruh lapisan masyarakat bahwasannya percayakan proses penegakkan hukum yang dilaksanakan oleh rekan-rekan Kepolisian untuk penyelesaian permasalahan yang sudah terjadi beberapa hari yang lalu,” ucapnya.

Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D. Tatiratu dalam kesempatannya mengatakan, pihaknya akan melangsungkan olah TKP di dua titik di Kampung Bukapa, kemudian pihaknya akan berkoordinasi kembali dengan tokoh-tokoh masyarakat terkait dengan kerinduan masyarakat kita untuk segera lakukan pembersihan di beberapa titik yang mengalami kebakaran untuk mempercepat situasi ekonomi, sehingga masyarakat bisa Kembali berjualan.

“Kami imbauan kepada semua masyarakat Kabupaten Dogiyai baik penduduk asli maupun pendatang bahwa sesungguhnya pemulihan situasi di Kabupaten Dogiyai ini tidak bisa kita TNI-Polri saja yang kerja artinya kita mau melihat suatu perubahan, kemajuan yang signifikan di Kabupaten Dogiyai,” pungkasnya.

EHO

as