as
as

Masih Tinggi, Pj Gubernur Sebut Stunting dan Miskin Ekstrem Jadi Atensi

IMG 20230414 WA0049
Pj Gubernur Papua Barat Drs Paulus Waterpauw,M.Si (Foto : KENN)

Koreri.com, Manokwari– Penjabat Gubernur Provinsi Papua Barat mengatakan, prevalensi stunting dan angka kemiskinan ektrem pada sejumlah daerah di Papua Barat masih tinggi, hal ini menjadi atensi khusus Paulus Waterpauw menjelang akhir masa jabatan tahun pertama ini.

Persoalan stunting dan kemiskinan ekstrem disampaikan pemerintah pusat saat memaparkan hasil kinerjanya dalam Rakornas Kemendagri di Kendari Sulawesi beberapa waktu lalu.

as

“Umumnya dinyatakan baik hanya yang menjadi atensi itu masalah Stunting dan kemiskinan ekstrem karena perintah langsung dari presiden sehingga bersama OPD terkait kita segera ambil langkah cepat,” ucap Paulus Waterpauw saat ditemui wartawan di Manokwari, Jumat (14/4/2023)

Waterpauw menyebutkan angka prevalensi Stunting Papua barat masih dan masuk dalam urutan kelompok rendah, ada banyak faktor yang menyebabkan, namun mengingat dua hal ini adalah kebijakan presiden sehingga Pemprov Papua barat siap menjalankan.

“Dua hal ini akan kami bahas besok di Bintuni besok pagi. Ini komitmen pemerintah daerah untuk menangani urgensi Stunting dan kemiskinan ekstrem,”bebernya

Pj Gubernur mengatakan akan dilakukan zoom dengan para Bupati yang daerahnya masuk dalam zona merah Stunting dan kemiskinan ekstrim, seperti kabupaten Pegaf, Fakfak, Kaimana, Wondama, Mansel, Manokwari dan Bintuni.

“Ini yang akan saya tekankan pada pertemuan besok di Bintuni, sekaligus kita safari ramadhan di sana. Ini bagian yang harus kita tancap gas serius,”tandasnya

Bintuni, sebut Jendral Bintang tiga ini bahwa merupakan daerah penghasil dan dikenal memiliki PAD besar sebagai penghasil gas nomor dua d Indonesia tetapi Stunting dan miskin ekstremnya tinggi di Papua barat. Ada apa?

“Ini yang akan di cek langsung serta intervensi langsung d wilayah Bintuni. Saya berharap cepat upaya ini untuk mengeleminir , capaian target prevalensi Stunting 0 persen di 2024. Memang berat ya tetapi setidaknya ada  untuk turunkan,”sebutnya

Ada 8 OPD yang terlibat penanganan Stunting dan kemiskinan ekstrem, sebagai pimpinan ia berharap bisa bekerja maksimal.

“Saya juga akan bentuk satgas untuk penanganan Stunting dan kemiskinan ekstrem ini. Contoh sudah melakukan pelayanan kesehatan tetapi lebih condong dilakukan di wilayah kota. Nah ini yang akan dibahas juga,”pungkasnya.

KENN

as