Koreri.com, Manokwari – Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Papua Barat Roma Megawanty P, S.Kom.,M.Si memberikan penyuluhan bagi para orang tua dan anak binaan bertempat di Rumah Gizi Kasuari, Jumat (7/7/2023).
Selain itu, turut diserahkan bantuan bahan pokok, pemberian makanan bergizi dan susu demi mendukung arahan Pemerintah pusat menekan stunting.
Ny. Roma dalam arahannya mengatakan hendaknya para ibu rajin ke posyandu jika berada dalam masa kehamilan.
“Agar anak-anak juga selalu diperhatikan karena kelak mereka akan menjadi generasi emas bangsa Indonesia,”pintanya.
Ny. Roma pada kesempatan itu turut memberikan motivasi melalui pengalaman pribadi saat menempuh pendidikan, meski banyak tantangan tetapi dengan semangat tidak akan mengkhianati hasil.
“Saya dulu naik truk ke sekolah, sampai sekolah lompat dari truk, padahal saya sekolah di sekolah terbaik tempatnya orang-orang kaya sekolah. Tapi saya tidak ada gengsi, karena hidup bukan dari gengsi. Jarak dari rumah ke sekolah itu 23 kilometer. Karena itu prinsip orang tua saya, anak saya harus dapat yang terbaik,” kisahnya.
Ny. Roma juga menegaskan kunci sukses anak harus didasari dukungan penuh orang tua yang bekerjasama tanpa gengsi demi kebaikan anak di masa depan.
Di sisi lain juga harus bijak dalam perencanaan dengan mengedepankan jarak usia anak, sehingga tidak terbebani ketika masuk dunia pendidikan.
“Orang tua jangan gengsi untuk masa depan anak, ayah dan ibu harus bekerjasama untuk masa depan anak. Anaknya agar berjarak agar pertumbuhan dan pendidikannya berjalan dengan baik, kalau terlalu dekat jaraknya nanti susah rawatnya begitupun pendidikannya nanti,” imbaunya.
Istri Pj Gubernur Paulus Waterpauw ini juga menguraikan pentingnya peran rumah gizi yang memiliki anak binaan dan ditangani langsung oleh TP PKK Papua Barat.
Pertama, bertujuan untuk mendukung program pemerintah pusat untuk menekan angka Stunting 14 persen secara nasional tahun 2024. Kedua, ini merupakan tugas pokok di Pokja IV.
“Dengan keberadaan rumah gizi ini diharapkan tidak lagi ditemukan anak-anak kurang gizi dan Stunting. Jarak yang lebih dekat dengan objek yang merupakan peserta dari pembinaan diharapkan mereka menerima kemudahan untuk jauh-jauh kerumah gizi,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ny. Roma juga memberikan bantuan kebutuhan pokok bagi Ibu-ibu yang datang bersama anaknya mengikuti penyuluhan.
Sementara Itu, Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat Otto Parrongan, SKM, M.Kes meminta kepada orang tua, khususnya bapak selaku kepala rumah tangga agar turut serta mengantarkan anak ke posyandu apabila memungkinkan, atau saat sang Ibu berhalangan, demi masa depan dan kesehatan anak. Persiapkan anak kita menjadi generasi emas 2045.
Otto juga memberikan apresiasi kepada tiga orang bapak yang mengantarkan anaknya ke Posyandu bersama isteri, hal ini patut dijadikan teladan oleh setiap kepala keluarga.
Kepala Dinas PPPA Papua Barat Elsina Y. Sesa SSos, MM, juga menjelaskan tentang kesetaraan gender dalam lingkungan keluarga, sehingga antara ayah dan Ibu tidak lagi ada batas ruang tanggungjawab dan peran dalam rumah termasuk didalamnya dalam merawat dan membesarkan anak, karena kerjasama dalam keluarga penting untuk kesejahteraan, kebersihan dan keteraturan serta teladan bagi anak dan keluarga.
“Perlu diingat agar dibedakan antara kesetaraan gender yang menyangkut peran antara pria dan wanita dengan kodrat yang datang dari Ilahi,” pungkasnya.
KENN