BMKG Gelar FGD Penyusunan Matriks Resiko Bencana di Ambon, Penjabat Ucap Terima Kasih

Pj Walkot Ambon FGDPenyusunan Matriks Resiko Bencana
Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena

Koreri.com, Ambon – Penjabat Wali Kota Bodewin Wattimena membuka focus group discussion (FGD) Penyusunan Matriks Resiko Bencana Banjir dan Tanah Longsor dalam Impacta-Abses Forecast & Warning Services di kota Ambon, Rabu (23/8/2023).

Giat yang diinisiasi BMKG Pusat ini berlangsung di ruang Vlisingen Balaikota Ambon.

Pejabat dalam sambutannya mengatakan cuaca saat ini terus mengalami perubahan yang signifikan yang dipicu oleh perubahan iklim yang terjadi secara global diawali dengan semakin memanasnya suhu bumi.

Bahkan wilayah lain saat ini sementara terdampak El Nino yakni kekeringan dimana-mana, sedangkan Kota Ambon malah dilanda hujan hampir setiap waktu.

Atas kondisi ini, sangat sulit untuk menentukan atau meramalkan kondisi cuaca seperti beberapa tahun yang lalu.

“Jadi perubahan iklim ini sulit untuk kita prediksi kecuali yang ada di BMKG. Masyarakat biasanya hanya berpatokan pada kejadian berulang-ulang yang terjadi tetapi karena perubahan cuaca atau iklim yang ekstrem itulah kita tidak bisa lagi memprediksi. Kita sampai dengan tadi malam hampir dua hari hujan di kota ini,” akuinya.

Untuk itu, Pemerintah pusat maupun daerah turut serta meresponnya dalam rangka aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait dalam upaya menguatkan koordinasi dan penguatan sistem kebencanaan di daerah khususnya di Kota Ambon.

Hal ini memiliki tujuan agar masyarakat khususnya warga Kota Ambon dipersiapkan dari sisi kapasitas dan kesiapsiagaan atas bencana yang sering terjadi sehingga dapat menurunkan risikonya.

“Kegiatan FGD ini menjadi salah satu contoh yang nyata terkait adaptasi dan mitigasi yang saya sebutkan sebelumnya. Mitigasi ini harus terus dijaga dan terus ditingkatkan hingga ke level masyarakat karena masyarakat saya sangat membutuhkan informasi terkait prakiraan berbasis dampak dan mitigasi. Saya  juga ucapan banyak terima kasih kepada BMKG pusat dan BMKG Maluku serta BPBD Maluku dan Kota Ambon yang terus berupaya dalam semangat kebersamaan untuk kota ini dan seluruh masyarakatnya dalam penyelenggaraan acara ini kami berterima kasih kepada BMKG dalam kurun waktu satu bulan terakhir ini beberapa kegiatan-kegiatan dari resiko-resiko bencana,” ucapnya.

Plt Kepala Pusat Metrologi Publik BMKG Andi Ramdani mengatakan, ini merupakan strategi BMKG ke depan untuk bagaimana menghadirkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan sekunder dan berbasis campak.

Artinya kedepan, BMKG tidak hanya mengeluarkan informasi hujan lebat, hujan ringan tetapi tentu apa dampaknya.

“Jadi kita butuh kerjasama dengan semua steakholder agar kita dapat memberikan informasi kepada masyarakat dengan baik,” tandasnya.

JFL