as
as

Desain Program Vokasi Pariwisata Raja Ampat Masuk Tahap Akhir, Rencana Dibuka 2024

IMG 20231205 WA0009

Koreri.com, Sorong – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat Daya (PBD) melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan Universitas Cendrawasih (Uncen) Jayapura menggelar Forum Grup Diskusi bertemakan Pengembangan Program Vokasi Pariwisata Raja Ampat di Hotel Swissbell Sorong, Senin (4/12/2023).

Rektor Uncen Dr. Oscar Oswald O. Wambraw, SE.,M.Sc., Agr ketika dimintai keterangannya, menyampaikan FGD ini merupakan kegiatan lanjutan yang lebih kepada pendalaman dan pembobotan apa yang sudah dilakukan selama ini berdasarkan MoU yang ditandatangani oleh Pemda Provinsi Papua Barat Daya dengan Uncen.

as

Dalam hal ini, Pemda PBD berkeinginan untuk mempersiapkan SDM terutama di bidang pariwisata.

“Kita tahu bahwa daya tarik dari Provinsi PBD ini terutama di kota Sorong dan juga secara khusus di Raja Ampat ini sebagai destinasi wisata sehingga keinginan Pemda untuk bagaimana lebih mempersiapkan SDM yang dapat mengisi pada bidang-bidang pekerjaan terutama yang berkaitan langsung dengan kebutuhan lapangan sehingga dipandang perlu untuk kita bersama berkolaborasi untuk bagaimana kita mempersiapkan program-program ini,” ungkapnya kepada awak media saat dimintai keterangan seusai kegiatan, Senin (4/12/2023).

Tentunya untuk mempersiapkan ini, kata Rektor, tidak hanya dalam waktu jangka pendek tapi untuk jangka panjang sehingga dibutuhkan ketersediaan lembaga pendidikan tinggi.

“Dan melalui kesempatan ini, kami menyiapkan kajian bagaimana untuk persiapan pengembangan vokasi pariwisata Raja Ampat ini,” sambungnya.

Sejak kesepakatan itu, tim sudah melakukan berbagai tugas terutama yang berkaitan dengan kesiapan lembaga vokasi ini nanti ke depan dimulai dari mempersiapkannya dengan berbagai persyaratan-persyaratan.

Tentu karena ini lembaga pendidikan tinggi sehingga harus mengikuti prosedur dan ketentuan yang diberikan oleh Kementerian untuk mendirikan program atau lembaga pendidikan.

“FGD ini mungkin juga sebagai langkah terakhir untuk bagaimana meramu semua pendapat, masukan, pandangan-pandangan dan kemudian hal-hal yang bersifat baik kebijakan maupun teknis untuk kemudian diolah sebagai suatu usulan yang kemudian nanti disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya,” jelasnya.

Dan selanjutnya, mengambil langkah-langkah konkret untuk segera melaksanakan program ini ke depan.

Tentunya sebagai universitas negeri yang ada di tanah Papua, Uncen sebagai lembaga tertua dengan berbagai pengalaman yang ada, kemudian dengan kapasitas yang dimiliki melalui program studi – program studi yang ada, maka ada beberapa pola yang bisa dilakukan untuk mempercepat keberadaan program studi vokasi pariwisata ini.

Sehingga nantinya melalui tahapan ini dengan hasil yang ada, pihaknya bersama Pemerintah akan membawanya untuk di konsultasikan ke Kementerian serta langkah apa yang harus dipersiapkan.

“Dan kita rencanakan tahun depan sudah bisa melakukan penerimaan terutama untuk sosialisasi dan mahasiswa barunya,” jelasnya.

Terkait konsep yang sudah ditawarkan Uncen, Rektor mengaku akan fokus kepada kemanfaatannya ke depan.

“Karena kita tahu Papua Barat Daya ini merupakan daerah otonomi baru provinsi sehingga di mana-mana itu pasti sebagai provinsi pasti munculnya cikal bakal sebagai perguruan tinggi negeri dan harapan yang ingin kita lakukan seperti itu. Kalau PTS kita tahu selama ini sudah banyak dan sudah jalan,” akuinya.

Rektor berujar ada beberapa opsi alternatif seperti Universitas, Institut atau sekolah tinggi dan bisa juga Politeknik.

“Tinggal kita lihat pengembangan kedepannya seperti apa yang diinginkan. Tentunya tidak hanya program studi pariwisata, karena pasti banyak bidang-bidang ilmu yang memang berkeinginan untuk kita laksanakan sebagai bagian dari kelengkapan satu perguruan tinggi ke depan,” tandasnya.

Soal keberpihakan kepada anak-anak adat untuk diakomodir, Rektor pun menyampaikan harapan yang sama.

“Kenapa program itu harus ada di sini dan harus dilaksanakan di sini? Karena tujuannya untuk menyiapkan SDM anak-anak Papua terutama anak-anak OAP dan anak-anak Papua yang ada di atas negeri ini juga Nusantara karena semua punya hak dan kesempatan yang sama untuk bisa ada disini.
Tapi kita lebih berharap kepada anak-anak Papua kita yang memang secara khusus mereka datang dari wilayah yang memang jadi destinasi wisata itu,” harapnya.

Rektor mencontohkan anak-anak Raja Ampat, anak-anak di Kepulauan yang menjadi destinasi, lokasi cottage juga tempat villa sehingga program pariwisata ini bisa berkembang menurut jenis-jenis pekerjaan yang akan mereka tekuni.

“Misalnya seperti tadi kita dengar ada pariwisata untuk jasa layanan wisata, perhotelan, diving dan tentunya masih banyak lagi bidang-bidang ilmu yang ada di pariwisata sehingga dengan demikian kesempatan ini terbuka untuk semua anak-anak Papua terutama yang ada di sini,” pungkasnya.

ZAN

as