31 Kapal Disiapkan Layani Mudik Nataru di Maluku

KM Ciremai Pelabuhan Biak
KM Ciremai saat bersandar di pelabuhan / Foto : HDK

Koreri.com, Ambon – Sebanyak 31 kapal telah disiapkan untuk melayani pelayaran menjelang Natal hingga Tahun Baru (Nataru) di Maluku.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut dan  Usaha Pelabuhan Kelas 1 Ambon Iyain Ashari, SE., M. MR .

”Jadi 31 kapal tersebut terdiri 10 Kapal Nasional, 12 kapal perintis, 7 Kapal Lokal dan 2 kapal tambahan yaitu KM Gunung Dempo serta KM Ciremai,” rincinya saat ditemui ruang kerjanya, Rabu (13/12/2023).

Selain itu, tiga pelabuhan yang ada masing-masing Slamet Riyadi, Yos Sudarso sama Gudang Arang juga dimaksimalkan untuk mendukung pelayaran mudik Nataru.

Dijelaskan Ashari, untuk lonjakan penumpang biasanya terjadi apabila kapal yang masuk bersamaan.

“Misalnya tanggal 11 Desember kemarin ada 3 kapal secara bersamaan dalam hari yang sama sehingga ada lonjakan, Kemudian nanti di hari Minggu tgl 17 Desember juga ada 3 kapal yang masuk secara bersamaan pasti kemungkinan ada lonjakan,” jelasnya.

Namun, selebihnya untuk hari-hari yang lain apabila tidak ada kapal-kapal yang secara bersamaan kemungkinan tidak terlalu signifikan untuk kenaikan lonjakan.

“Intinya kenaikan lonjakan penumpang kapal itu terjadi ketika tiba secara bersamaan pada hari yang sama,” sambungnya.

Kabid Lala Ashari
Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Pelabuhan Kelas 1 Ambon Iyain Ashari, SE., M. MR / Foto : Buken

Faktor lainnya yang juga menjadi perhatian pihaknya yaitu akses masuk pelabuhan.

“Memang pasti terjadi kemacetan pada akses keluar masuk sehingga kita akan melakukan rekayasa lalin. Tentu ini berhubungan dengan KSOP, Kepolisian sama Pelindo. Rencana kita akan membuat rekayasa Lalin di area pelabuhan apabila terjadi kemacetan,” terangnya.

Kemudian, untuk penyediaan fasilitas juga lahan parkir diupayakan ada lahan kosong sehingga beberapa area yang ada akan dimaksimalkan juga apabila terjadi kemacetan.

“Bila terjadi lonjakan yang banyak, maka memang perlu kerjasama antara KSOP, Pelindo sama Kepolisian,” akui Ashari.

Termasuk juga untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan yang signifikan pada antrean di tempat boarding tiket, pihaknya juga akan melakukan pengaturan  kerjasama dengan KSOP, Pelindo dan pihak Kepolisian serta pengguna jasa juga, dalam hal ini pihak Pelni.

Yang tak kalah penting kata Ashari, pihaknya selalu memonitor BMKG guna memantau kondisi cuaca.

Khususnya pelayanan satu atap juga aktif 24 jam, selalu melakukan monitor  BMKG untuk informasi terupdate. Apabila cuaca tidak memungkingkan, maka pelayaran mungkin diberhentikan sementara waktu sampai kondisi normal.

“Tetapi kemarin dalam rapat koordinasi bersama-sama dengan BMKG, informasinya untuk bulan Desember tidak terlalu signifikan, tidak berpengaruh pada gelombang-gelombang tinggi. Itu yang disampaikan oleh BMKG,” pungkasnya.

BKL