Koreri.com, Sorong – Kantor UPBU Kelas I Domine Eduard Osok (DEO) melakukan Kurasi produk terhadap 40 UMKM di wilayah Provinsi Papua Barat Daya (PBD).
Kegiatan Kurasi Produk bagi para pelaku UMKM ini adalah hasil kolaborasi DPM-PTSP PBD, Bandara DEO Sorong, Sekolah Seniman Pangan Indonesia dan Javara Indonesia.
Kurasi yang berlangsung di Hotel Rylich Panorama, Kamis (23/5/2024) ini guna menghasilkan produk UMKM unggulan yang akan ditempatkan di Galeri Indonesia dan Icon Papua Galeri pada areal bandara yang berada di ibukota Provinsi Papua Barat Daya (PBD) tersebut.
Kepala UPBU Kelas I DEO Sorong, Cece Tarya mengungkapkan kurasi ini merupakan salah satu upaya kontribusi pihaknya untuk merealisasikan bagaimana agar UMKM ini bisa naik kelas.
“Karena selama ini kita hanya bisa menjadi jargonnya UMKM naik kelas…naik kelas…naik kelas dengan ada pameran dan lain sebagainya tetapi tidak mencoba dari akar rumputnya.
Permasalahannya apa supaya bisa naik kelas itu?” urainya kepada awak media di sela-sela kegiatan kurasi.
Cece menambahkan, Bandara DEO saat ini sudah memiliki galeri untuk bisa men-trigger kepada mungkin Alfamart atau Indomaret.
“Mungkin mereka melihat lagi juga kok di bandara sudah masuk, kenapa tidak juga masuk ke mereka? Kenapa tidak juga masuk ke mungkin ke distributor-distributor? Ini ada peluang atau kesempatan bagi para pelaku UMKM kalau memang dari tim juri merekomendasikan maka nantinya kami langsung ikat kontrak kerja untuk mengisi di galeri Nusantara atau di Icon Papua Gallery, itu output keluarannya,” cetusnya.
Nanti yang belum berkesempatan untuk bisa masuk atau direkomendasikan ini menjadi tanggung jawab bersama daripada Pemda di daerah dan semua pelaku usaha yang punya kewenangan untuk membina UMKM ini.
Maka akan diberikan pelatihan secara teknis dan nanti pihaknya akan juga coba mendiskusikan bagaimana cara mendatangkan agar Sekolah Seniman Pangan itu bisa hadir di Sorong ini agar dapat memfasilitasi UMKM yang ingin belajar.
Di giat Kurasi Produk itu, salah satu yang kemudian menjadi sorotan yaitu dari sisi keamanan produk.
“Cara membuatnya sudah bagus tetapi dikaji dari sisi teorinya, dari keamanan produknya nah ternyata banyak yang belum tahu. Bagaimana ternyata tadi menggaram kepiting yang kurang dari satu meter itu nantinya akan menyebabkan kanker gitu kan. Lah…ini kan selama ini kita seperti itu, maka ini menjadi hal-hal yang baru,” sorotnya.
Untuk itu, Cece berharap nantinya dengan adanya Sekolah Seniman Pangan itu, semua komoditas yang ada di sekitar bisa termanfaatkan sekaligus juga untuk mendorong variasinya kuliner atau bahan-bahan yang dapat digunakan.
“Sehingga tidak kekurangan bahan untuk bisa dijadikan kuliner atau dijadikan kue, makanan atau kerajinan tangan,” harapnya.
Sebelumnya, sebanyak 60 UMKM yang mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan kurasi ini namun kemudian dibatasi hanya 40 UMKM saja.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Dr. Drs. Suardi Thamal, MM atas nama Pemerintah Provinsi PBD sangat berterima kasih kepada Kepala Bandara DEO Sorong termasuk juga dengan teman-teman dari OPD PTSP atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Karena melalui giat ini, kita bisa mengetahui mana produk-produk yang menjadi unggulan di PBD, tadi saya lihat itu kurang lebih 48 produk yang ditayangkan. Dan yang terpilih itu akan masuk dalam kuliner Nusantara di bandara DEO Sorong,” ungkapnya.
Melalui giat ini juga, sambung Suardi, tentu menjadi bahan bagi pihaknya kedepan untuk bagaimana berupaya mencari terutama pada saat pemasaran-pemasarannya.
“Karena terus terang ya, kalau misalnya mereka memproduksi tapi tidak ada tempat pemasarannya kan tidak mungkin. Jadi kita harus sama-sama berupaya untuk bagaimana produk-produksi dihasilkan dapat kemudian dipasarkan,” sambungnya.
Yang jelas, pihaknya mengapresiasi kegiatan Kurasi Produk ini.
“Saya sangat mengapresiasi karena dengan adanya kegiatan inilah kita bisa saling berkolaborasi dan di sini kita bisa mengetahui secara jelas mana produk yang memang menjadi unggulan untuk dipasarkan,” pungkasnya.
ZAN