Koreri.com, Sorong – Program Pemerintah Daerah Kabupaten Tambrauw menerapkan sekolah gratis berpola asrama merupakan langkah yang tepat untuk mengantisipasi rendahnya sumber daya manusia (SDM).
Kebijakan Bupati Tambaruw Yeskiel Yesnath, S.E., M.Si tersebut mendapat dukungan penuh dari Anggota Fraksi NasDem DPRP Papua Barat Daya dapil Tambrauw dan Maybrat, Frengky Baru, A.Ma.Pd.
Saat ditemui awak media di sela-sela Musrenbang Otsus RKPD PBD 2026 Frengky Baru menegaskan, program sekolah gratis berpola asrama ini sangat baik dan harus ditingkatkan.
“Selaku Anggota DPRP dari Fraksi Nasdem Provinsi Papua Barat Daya, saya melihat ini sebagai suatu kebijakan yang baik Saya memberikan apresiasi kepada Pak Bupati Kabupaten Tambrauw karena ini menjadi hal yang paling baik, positif dan saya memberikan dukungan penuh untuk rencana tersebut,” tegasnya.
Frengki berharap Bupati Yeskiel Yesnath harus serius karena pendidikan di Tambrauw ini merupakan salah satu aspek yang harus didorong Pemerintah daerah setempat.
Apalagi secara data, SDM atau IPM Kabupaten Tambrauw masih sangat rendah, terutama di sekotr pendidikan masih jauh dibanding dengan daerah-daerah lain.
“Maka pendidikan berpola asrama ini sangat baik menurut saya, karena Pak Bupati melanjutkan apa yang menjadi cita-cita awal dari Undang-undang Otonomi Khusus. Karena sebenarnya anggaran Otsus ini dipakai untuk bagaimana mendirikan sekolah yang berpola asrama bagi anak-anak Papua ini,” imbuhnya.
Apalagi, lanjut Frengki, pemahaman masyarakat di Tambrauw ini yang masih jauh begitu pula kaitannya dengan faktor ekonomi dan lain-lain.
“Maka Pemerintah daerah perlu untuk bagaimana mempercepat pembangunan di sektor pendidikan ini agar bisa maju. Dan salah satunya, harus didorong pembangunan sekolah-sekolah berpola asrama ini,” lanjutnya.
Frengki kemudian memberikan masukan agar dibangun mulai dari SD, SMP, SMA termasuk di situ juga harus dilihat dari beberapa aspek terutama SMK.
Hal itu tentu mengacu pada berbagai potensi yang dimiliki daerah seperti pariwisata, kemudian pangan juga peternakan.
“Ini sangat bagus sehingga SMK-SMA berpola asrama ini dalam konsepnya harus mengarah urusannya ke sana. Untuk pariwisata terutama seperti di Yembun itu sudah bagus sehingga harus didorong. Ini yang harus ditata secara serius, jangan Pak Bupati cuma sebatas perencanaan tetapi harus serius karena memang pendidikan di Tambrauw ini harus betul-betul mendapat perhatian,” sarannya memberikan masukan.
Soal pendidikan berpola asrama ini, salah satu harus sesuai dengan apa yang tercetus di Musrenbang Kabupaten Tambrauw dimana itu direncanakan ada pada beberapa titik terutama di wilayah Sausapor. Amberbaken juga Kebar.
“Untuk Fef itu sudah dibangun tinggal di tambahkan lagi pembangunannya. Sehingga kami menuntut keseriusan dari Pemerintah soal ini,” desaknya.
Disinggung soal topografi, Frengki mengaku tinggal mengatur lokasinya.
“Kalau dilihat dari topografi Tambrauw kan ini sudah ada satu di Fef. Berarti tambah tiga lagi dimana satu di wilayah Sausapor atau Kwor yang bisa menghimpun siswa dari beberapa distrik di pedalaman. Kemudian wilayah Amberbaken dari Amberbaken Barat hingga di Mpur itu ada satu titik juga. Serta satu titik di wilayah Kebar yang mencakup Kebar Raya sampai Distrik Senopi juga Ireres hingga Miyah yang larinya langsung ke Fef,” bebernya.
Untuk Fef tinggal dibangun SMP-nya, tetapi harus ada SD-nya atau SMPnya karena sudah ada SMK-nya.
“Sehingga anak-anak yang punya kemampuan bagus itu di seleksi dari masing-masing SD untuk di tampung di sekolah-sekolah berpola asrama itu sehingga bisa mengangkat pendidikan di Tambrauw ini menjadi lebih baik.
Frengki menegaskan pula, karena ekonomi masyarakat Tambrauw ini masih di bawah sehingga sekolah berpola asrama ini sangat tepat untuk pembangunan dan lain-lain.
“Jadi harus ada perhatian dari pemerintah sehingga sekolah berpola asraman ini memang benar-benar menjawab apa yang menjadi kebutuhan daerah itu,” pungkasnya.
KENN