Bupati Mimika Minta ASN Buang Sikap “Bos”: Harus Jadi Pelayan Masyarakat

Bupati JR ASN Buang Sikap Bos
Dokumentasi Foto : Marcel

Koreri.com, Timika – Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika diminta menjaga disiplin, integritas, dan komitmen pelayanan publik.

Bupati Mimika, Johanes Rettob, menegaskan pejabat yang tidak memenuhi kriteria tersebut berpotensi dicopot dari jabatannya.

as

“Saya harap nilai yang didapatkan dalam pelatihan ini bagus tetapi kalau nilainya tidak bagus, maka terpaksa kita harus mencopot,” kata Bupati Rettob dalam sambutan pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) yang digelar di Ballroom Hotel Kanguru Timika, Rabu (24/9/2025).

“Penilaian tidak hanya dari sisi nilai, tetapi juga dari integritas, komitmen melayani masyarakat, dan mentalitas,” tegas Bupati.

Ia mengingatkan, ASN harus disiplin menjalankan tugas dan tanggung jawab. Peserta pelatihan yang tidak serius, sering bolos, atau menunjukkan sikap masa bodoh akan merugikan diri sendiri.

“Kesempatan ini untuk masa depan saudara-saudara sekaligus untuk perbaikan pelayanan di Kabupaten Mimika. Namun kalau kita sendiri tidak mau berubah, itu berarti kita merugikan diri sendiri,” ujarnya.

Bupati juga menyoroti budaya kerja lama yang cenderung membuat pejabat merasa seperti “bos”.

“Sikap masa bodoh harus dihilangkan. ASN dan pejabat adalah pelayan masyarakat. Itu yang harus kita tanamkan,” cetusnya.

Selain itu, Bupati John menegaskan agar ASN Mimika menjaga netralitas dan tidak terlibat politik praktis.

“PNS tidak boleh ikut berpolitik. Kalau ikut-ikutan, maka saudara-saudara kehilangan integritas,” tandasnya.

Pelatihan PKA dan PKP ini merupakan kerja sama Pemkab Mimika dengan Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Mimika.

Tercatat 30 ASN mengikuti PKA dan 38 pejabat eselon III mengikuti PKP.

Bupati juga menyinggung sistem rekrutmen jabatan yang sebelumnya mendahulukan penempatan sebelum pelatihan.

Ia mengapresiasi rencana perbaikan aturan agar ke depan peserta terlebih dahulu dididik sebelum menduduki jabatan.

“Ini menjadi evaluasi penting apakah peserta layak diberikan jabatan atau tidak,” ujarnya.

Bupati Rettob menyampaikan permohonan maaf kepada ASN yang belum berkesempatan mengikuti pelatihan serupa dan berjanji memperluas kesempatan pada tahun berikutnya.

“Saya tegas bukan untuk menekan, tetapi demi perbaikan bersama. Kabupaten Mimika hanya bisa maju jika kita memiliki ASN yang berkualitas, berkompeten, berintegritas, dan berjiwa kepemimpinan,” pungkasnya.

TIM