Pembunuhan Dokter Spesialis di Nabire Terungkap, Bermula dari Liur di Payudara Korban

Kapolda Pap konfers pembunuhna dr spesialis di Nabire
Kapolda Papua, Irjen. Pol. Mathius D. Fakhiri (tengah) saat menggelar konferensi kasus pembunuhan dokter spesialis paru di RSUD Nabire dr Mawartih Susanti bersama awak media, di Jayapura, Rabu (29/3/2023) / Foto : EHO

Koreri.com, Jayapura – Setelah melalui proses penyelidikan secara mendalam, Kepolisian Daerah (Polda) Papua akhirnya berhasil mengungkap fakta baru penyebab kematian satu-satunya dokter spesialis paru di Nabire, dr Mawartih Susanti.

KY yang kesehariannya bekerja sebagai cleaning servis RSUD Nabire resmi jadi tersangka pembunuhan Dokter Mawar.

Kapolda Papua, Irjen. Pol. Mathius D. Fakhiri mengakui penaganan kasus ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian.

“Penanganan kasus ini kita lakukan dengan penuh kehati-hatian. Karena, jenazah pada saat kita bawa ke Makasar telah dilakukan outopsi dengan didukung Laboratorium forensik (Labfor) Makasar,” ungkapnya dalam konferensi pers bersama awak media, di Jayapura, Rabu (29/3/2023).

Menurut Fakhiri, dari hasil outopsi ditemukan ada tanda-tanda kekerasan pada jenazah korban dokter Mawar.

“Dengan ditemukannya tanda-tanda kekerasan, sehingga selaku Kapolda Papua saya memerintahkan kepada Kapolres Nabire untuk segera mengembangkan hasil otopsi yang dilakukan di Makasar,” kata dia.

“Kami kemudian kembangkan dengan menggunakan Scientific Crime Investigation (SCI) yang dilakukan dengan penuh kehati-hatian,” sambung Fakhiri.

Fakhiri menjelaskan, Polda Papua bekerja sama dengan Pusdokkes Mabes Polri telah melakukan pemeriksaan lanjutan dari hasil outopsi tersebut.

“Yaitu, dari puting payudara almarhum dilakukan swaab kepada beberapa saksi. Dan akhirnya bisa mendapatkan hasil Swab. Dan kami minta ke Polres Nabire untuk segera mengambil langkah cepat dalam penyidikan dan penyilidikan lanjutan itu,” jelasnya.

Pemanggilan Ulang 5 Saksi

Fakhiri menuturkan, langkah selanjutnya sebanyak 5 saksi terkait hasil swab ini telah dipanggil ulang.

“Sehingga kita bisa mencocokan hasil swab yang dilakukan itu, kita menemukan ada kecocokan kurang lebih dari 5 saksi yang kita panggil. Dalam hal ini saksi yang berkaitan erat dengan dugaan keluarga serta diduga kuat sebagai pelaku tindakan kekerasan dan pembunuhan terhadap dokter Mawar di Nabire,” tuturnya.

Kemudian, pihak aparat mendalami pemeriksaan terhadap SM, IM, AA , NP, LM dan KY.

“Dalam pendalaman yang dilakukan dibantu oleh Dirkrimum Polda Papua bersama jajaran. Kita lakukan langkah-langkah pendalaman terhadap semua yang telah dilakukan pemeriksaan ulang,” beber Fakhiri.

“Dari pengembangan ini kita lakukan swab kepada beberapa orang yang kita duga dan setelah keluar hasil disimpulkan bahwa salah satu air liur identik dengan milik KY,” beber Fakhiri.

Menurut Fakhiri, dari pengakuan sementara KY (tersangka), bahwa memang yang bersangkutan melakukan pembunuhan terhadap dokter Mawar.

“Kemudian dilakukan penggeledahan di RSUD Nabire. Kami menemukan handphone, baru kembali ke rumah untuk menemukan barang bukti lanjutan yang terkait dengan dugaan keras dipakai untuk menghabisi korban,” urainya.

“Semua ini sudah kami sita dan akan dilakukan langkah-langkah lanjutan apakah yang bersangkutan tersangka KY ini melakukan pembunuhan sendiri atau dibantu dengan yang lain,” lanjut Fakhiri.

Fakhiri menambahkan, saati ini kepolisan masih lakukan pendalaman semoga dalam satu dua hari ini bisa segera terbukti.

“Semoga semua secara terang-benderang nanti akan disampaikan ke publik. Hari ini saya menyampaikan hasil yang telah dilakukan Scientific Crime Investigation (SCI) oleh Polres Nabire,” tambahnya.

Motif Sementara Pembunuhan

Fakhiri menjelaskan, tersangka KY mengaku melakukan pembunuhan lantaran sakit hati.

Disebutkan, KY adalah seorang cleaning service di RSUD Nabire.

“Dan yang bersangkutan, melalui pengakuan sementara (KY) kepada penyidik yaitu sakit hati. Karena ada pemotongan jasa insentif Covid 19 tahun 2020. Sehingga hal itulah dia lakukan pembunuhan terhadap dokter Mawar,” sebutnya.

“Jadi dari pengakuan awal KY ini saya sudah perintahkan untuk lakukan pendalaman terkait apa yang disampaikan. Pokoknya kita akan lihat, apakah dia pelaku tunggal ataukah bersama dengan yang lain,” pungkasnya.

VER